Jumat 15 Mar 2024 21:25 WIB

Tambah Pasokan, Pertamina Patra Niaga Upayakan Kebutuhan Elpiji 3 Kg Blora Tercukupi

Yang berhak mendapatkan LPG bersubsidi adalah masyarakat yang kurang mampu.

Mobil Tangki Pertamina (ilustrasi)
Foto: Pertamina Patra Niaga
Mobil Tangki Pertamina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah telah menambah pasokan elpiji (LPG) hingga 13 ribu lebih tabung elpiji 3 Kg  untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kabupaten Blora.

Pjs Area Manager Com,Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah, Marthia Mulia Asri menyampaikan penambahan telah dilakukan Pertamina sejak tanggal 9 Maret 2024.

"Penambahan fakultatif ini dapat mempertebal stok LPG 3 Kg di pangkalan, sehingga sudah tersedia apabila masyarakat memerlukan LPG 3 Kg," ungkap Marthia.

Selain upaya penambahan fakultatif, Pertamina juga melakukan alih supply dari Semarang dan Gresik untuk memasok kebutuhan elpiji di Blora.

"Jalur Reguler distribusi LPG untuk wilayah Blora sebenarnya dipasok melalui Kapal yang bersandar di Temporary Supply Point LPG di Pelabuhan Rembang, namun karena kondisi cuaca dan gelombang tinggi, belum memungkinkan kapal untuk bersandar di pelabuhan sehingga distribusi LPG dari kapal terhambat," jelas Marthia.

Berdasarkan informasi Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gelombang tinggi yang terjadi di perairan Laut Jawa disebabkan oleh kemunculan tiga bibit siklon tropis secara bersamaan yang mampu meningkatkan potensi awan hujan, kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis dimana Jawa Tengah merupakan wilayah potensi terdampak dengan kategori waspada.

Marthia juga menambahkan bahwa terkait wewenang penambahan kuota elpiji subsidi menjadi wewenang pemerintah pusat yang dapat diusulkan oleh pemerintah daerah.

"Kami senantiasa mengimbau bahwa yang berhak mendapatkan LPG bersubsidi ini adalah masyarakat yang kurang mampu," kata Marthia menambahkan.

Program Subsidi Tepat Sasaran dengan pemberlakuan aturan pembelian elpiji 3Kg bersubsidi dengan Nomer Induk Kependudukan (NIK) merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk memastikan penyaluran produk subsidi telah tepat sasaran.

"Jika masyarakat melihat adanya penyalahgunaan atau penyelewengan dari LPG subsidi ini, informasikan kepada kami melalui Pertamina call center 135, kami mohon juga agar kita bisa menyelamatkan subsidi negara ini ke pihak yang tepat," kata Marthia.

Dengan peran aktif masyarakat diharapkan dapat membantu peran Pertamina dalam menjaga kestabilan pasokan elpiji di seluruh wilayah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement