Jumat 15 Mar 2024 22:40 WIB

Ikang Fawzi Bersemangat Terlibat dalam Anthem for Palestine 'Tanah Para Nabi'

Ikang berharap lagu ini meningkatkan kepedulian masyarakat untuk membantu Palestina.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ani Nursalikah
Launching Anthem for Palestina Tanah Para Nabi, di Mardin Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2024).
Foto: Republiika/Rahmat Fajar
Launching Anthem for Palestina Tanah Para Nabi, di Mardin Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Ikang Fawzi mengaku menyambut dengan rasa semangat tinggi ketika ditawari terlibat dalam Anthem for Palestine "Tanah Para Nabi". Lagu ini melibatkan banyak penyanyi yang mempunyai ghirah terhadap isu kemerdekaan Palestina.

Ikang mengatakan isu Palestina bukan sekadar persaudaraan sesama umat Islam. Namun, Ikang melihat lebih dari itu, yakni karena tragedi kemanusiaan. Menurut dia, zionis Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina.

Baca Juga

"Siapa pun berlatar belakang agama apa pun tidak pernah bisa dimaklumi untuk mengambil nyawa orang lain, apalagi dimusnahkan, ya, satu kebangsaan," ujar Ikang kepada Republika.co.id usai launching "Tanah Para Nabi" di Mardin Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2024).

Ikang mengatakan lagu ini hanya sedikit kontribusi dari para musisi dalam memberikan dukungan kepada Palestina. Dan ia mengakui bahwa dukungan para musisi ini tidak cukup membantu penderitaan rakyat Palestina. Namun Ikang berharap dari proyek ini bisa memberikan efek lebih luas.

Dengan lagu tersebut, Ikang berharap akan meningkatkan rasa kepedulian masyarakat membantu Palestina. Apalagi seluruh monetisasi lagu ini seluruhnya akan disalurkan kepada Palestina.

"Aku yakin banyak juga artis yang punya empati yang sama karena memang ini sudah kelewatan," kata Ikang.

Ikang menilai lirik lagu dalam lagu tersebut sangat luar biasa yang di dalamnya mengandung semangat perlawanan. Dan dari proyek ini, Ikang baru mengetahui bahwa Palestina lahirnya para nabi. Di samping itu, Masjidil Aqsa juga menjadi saksi sejarah Rasulullah dalam peristiwa Isra Mi'raj.

Ikang berharap seluruh negara di dunia, terutama negara-negara Arab bersatu dalam membela Palestina. Saat ini, Ikang melihat negara-negara Arab tidak bersatu membela Palestina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement