REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BBN Airlines Indonesia yang merupakan bagian dari Avia Solutions Group kini sudah mendapatkan penambahan Sertifikat Operasi Udara (AOC) penerbangan komersial penumpang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub). BBN Airlines berencana untuk menambah armadanya pada tahun ini.
"Dalam tahun ini saja, untuk passenger-nya kami targetkan ada 10 unit (pesawat) dan tahun-tahun ke depan akan ditambah terus," kata Chairman BBN Airlines Indonesia, Martynas Grigas, Jumat (15/3/2024).
Untuk saat ini, BBN Airlines diketahui baru memiliki enam unit pesawat. Dari total tersebut, tiga pesawat dipergunakan untuk penerbangan kargo dan tiga pesawat lainnya untuk penerbangan penumpang.
Pesawat penumpang yang saat ini dimiliki BBN Airlines diketahui berjenis Boeing 737-800. Martynas memastikan tujuh pesawat penumpang yang akan ditambah pada tahun ini juga akan memiliki tipe yang sama.
"Untuk tujuh pesawat lagi yang akan kami hadirkan tahun ini semuanya Boeing 737-800, tapi sebenarnya kami juga mengincar AirBus, wide body. Namun, itu tidak bisa tahun ini, yang jelas kami punya rencana dan minat untuk menambah jenis pesawat lainnya," ucap Martynas.
Meskipun begitu, Martynas masih belum mengungkapkan rute penerbangan domestik yang akan diambil oleh BBN Airlines Indonesia untuk penerbangan komersial. Martynas mengakui, hal tersebut masih dalam tahap diskusi dan penggodokan di internal.
BBN Airlines Indonesia memiliki basecamp di Jakarta dan Denpasar. "Mengenai rute mana yang akan kami jalani nanti memang ini masih dalam tahap penggodokan. Jadi belum bisa saya share untuk saat ini, tetapi nanti dalam waktu dekat sudah bisa kami share," tutur Martynas.
Sebelumnya, Martynas menegaskan dengan adanya sertifikat AOC, Kemenhub telah menyatakan bahwa BBN Airlines Indonesia layak dan memenuhi standar regulasi untuk membuka layanan penerbangan komersial penumpang yang akan mulai beroperasi pada Maret 2024.
Penambahan sertifikasi ini menjadi langkah awal bagi BBN Airlines Indonesia untuk memenuhi permintaan penerbangan yang besar. Terutama menjelang hari raya besar seperti Idul Fitri dan musim liburan di Indonesia.
“Selain permintaan penerbangan domestik yang cukup besar, permintaan penerbangan yang tinggi juga datang dari India dan China. Untuk itu, BBN Airlines Indonesia telah mengatur area operasionalnya yang meliputi Asia dan wilayah Oceania sehingga perusahaan tidak hanya melayani kebutuhan domestik, tetapi juga permintaan dari negara-negara tetangga di wilayah tersebut,” tutur Martynas.