REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa mengumumkan negaranya akan bergabung dengan inisiatif koridor maritim untuk memasok bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui laut.
"Pemerintah Jepang berencana segera berkoordinasi dengan negara lainnya yang terlibat untuk mengirimkan makanan, persediaan medis dan kebersihan melalui koridor maritim," menurut kantor berita Jiji Press mengutip pernyataan Kamikawa pada Jumat (15/3/2024).
Sebuah kapal yang membawa pasokan makanan yang sangat dibutuhkan telah tiba di lepas pantai Palestina pada Jumat, tiga hari setelah mulai berlayar dari Pelabuhan Larnaca milik pemerintahan Siprus Yunani.
Pengiriman tersebut merupakan uji coba rute laut dari Larnaca menuju Gaza untuk memasok bantuan kepada warga Palestina di bawah pengawasan internasional, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa (EU).
Kamikawa menyatakan koridor itu dapat membantu memberikan bantuan tanpa batas kepada masyarakat di Gaza. Warga Gaza telah mengalami pengeboman dan serangan darat Israel sejak awal Oktober.
Israel telah melancarkan perang di Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023. Sejak itu, serangan Israel menyebabkan sekitar 31.500 warga Palestina gugur dan mendorong wilayah tersebut ke ambang kelaparan. Genosida Israel juga menyebabkan kehancuran massal dan pengungsian.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Dalam keputusan sementara pada Januari, Mahkamah Internasional memerintahkan Tel Aviv menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan yang menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Amerika telah mengumumkan rencana membangun dermaga sementara di garis pantai Gaza untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dalam skala besar.