REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Grand Syekh Al-Azhar ke-48, Ahmed Al Tayyeb menyampaikan penjelasan tentang makna Al-Lathif, yang merupakan salah satu dari Asmaul Husna. Al-Lathif disebutkan sebanyak tujuh kali dalam Alquran.
Dia menjelaskan, kata "Al-Lathif" mengandung dua makna utama, yaitu ketersembunyian (al-khafa) dan kehalusan (ad-daqqah). Al-Lathif merujuk pada sesuatu tu yang tersembunyi dan sangat halus, yang tidak terlihat oleh mata, atau memerlukan pencarian yang sangat dalam untuk menemukan.
Dilansir laman Masrawy, Syekh Al-Azhar itu menyatakan bahwa makna "Al-Lathif" tidak hanya terbatas pada benda-benda fisik yang dapat dirasakan, tetapi juga mencakup entitas lain seperti pikiran, perasaan, cinta, kebencian dan sifat-sifat tercela serta hal-hal lain yang tidak nyata.
Ini menunjukkan perbedaan antara filsafat materialistik yang hanya berfokus pada materi fisik dengan filsafat yang lebih mendalam, yang lebih dekat dengan teologi.