Ahad 17 Mar 2024 20:35 WIB

Ketua Muslimat NU Puji Kontribusi Muhammadiyah Wujudkan Indonesia Emas 2045

Muhammadiyah mengajak umat menuju titik terang meninggalkan kegelapan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Hafil
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh elemen, khususnya organisasi masyarakat (Ormas) untuk bersama-sama dan bergandengan tangan mewujudkan Jawa Timur Berkemajuan menuju Indonesia Emas 2045. Muhammadiyah, kata Khofifah, sebagai Ormas keagamaan pun telah membuktikan diri turut serta berkontribusi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Salah satunya dengan menggagas gerakan Islam Berkemajuan. "Konsep dasar Islam Berkemajuan yang digagas Muhammadiyah bisa dijadikan landasan bangunan pemikiran, organisasi, gerakan, dan perkhidmatan Muhammadiyah untuk memajukan kehidupan umat, masyarakat, bangsa, kemanusiaan, dan kehidupan global," kata Khofifah, Ahad (17/3/2024).

Baca Juga

Khofifah pun menjelaskan empat gerakan yang ada dalam gerakan Islam Berkemajuan yang digagas Muhammadiyah. Yaitu gerakan dakwah, gerakan tajdid, gerakan ilmu, dan gerakan implementasi.

Untuk gerakan dakwah, kata Khofifah, sudah jelas tujuannya adalah untuk mengajak umat menuju titik terang meninggalkan kegelapan sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Berikutnya gerakan tajdid, merupakan upaya pembaharuan dalam memahami dan melaksanakan ajaran Islam seiring dengan tantangan dan kebutuhan zaman.

"Agar misi Islam menjadi rahmat bagi semuanya bisa terwujud," ujarnya.

Selanjutnya adalah melaksanakan gerakan ilmu. Gerakan ini, kata Khofifah, sangat penting. Sebab dengan ilmu, umat Islam bisa menangkap pesan-pesan agama secara lebih tepat dan mengembangkan tata cara kehidupannya yang lebih baik.

"Yang terakhir adalah gerakan implementasi. Islam adalah Din Al Amal. Yang menekankan pentingnya amal sebagai implementasi dari iman yang merupakan cahaya bagi kehidupan, kekuatan yang menggerakkan, dan kerangka pandangan dunia," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement