Senin 18 Mar 2024 07:19 WIB

KPU Buka Peluang Bahas Hasil PSU Kuala Lumpur Hari Ini

KPU membuka peluang untuk membahas hasil PSU Kuala Lumpur Malaysia hari ini.

WNI yang tinggal di Malaysia memilih untuk kedua kalinya di Kuala Lumpur. KPU membuka peluang untuk membahas hasil PSU Kuala Lumpur Malaysia hari ini.
Foto: AP Photo/Vincent Thian
WNI yang tinggal di Malaysia memilih untuk kedua kalinya di Kuala Lumpur. KPU membuka peluang untuk membahas hasil PSU Kuala Lumpur Malaysia hari ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI membuka peluang untuk membahas hasil rekapitulasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kuala Lumpur, Malaysia, dalam "Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional" pada Senin (18/3).

"Ya, misalnya, bisa saja besok. Yang jelas barangnya sudah ada," kata Anggota KPU RI August Mellaz di Gedung KPU RI, Jakarta, Ahad (17/3/2024).

Baca Juga

Menurut Mellaz, hasil rekapitulasi PSU Kuala Lumpur tinggal dibacakan dan disahkan dalam rapat pleno rekapitulasi tersebut.

"Kalau yang hasil PSU Kuala Lumpur itu udah selesai, tinggal kita bacakan," ujarnya.

Berdasarkan "Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional" yang dilakukan KPU RI pada Rabu (28/2) hingga Senin (4/3), pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih 421.605 suara di 127 dari 128 wilayah Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).

Pada urutan kedua adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 120.085 suara, dan posisi terakhir yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang mendapatkan 117.351 suara. Satu wilayah PPLN yang belum disahkan oleh KPU RI adalah PPLN Kuala Lumpur, Malaysia.

Sebelumnya, KPU RI menyelenggarakan PSU Kuala Lumpur pada Minggu (10/3) dengan dua metode, yakni Kotak Suara Keliling (KSK) dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).

KPU RI menetapkan Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) untuk PSU di Kuala Lumpur mencapai 62.217 orang yang terdiri dari 42.372 orang pemilih TPS Luar Negeri dan 19.845 orang pemilih KSK.

Angka itu diperoleh dari total pemilih yang hadir di Kuala Lumpur lewat tiga metode pemungutan suara sebelumnya, baik yang tercatat pada daftar pemilih tetap (DPT), daftar pemilih tambahan (DPTb), dan daftar pemilih khusus (DPK).

Total pemilih untuk tiga metode yang tercatat dalam DPT, DPTb, dan DPK mencapai 78 ribu. Angka 78 ribu itu menjadi basis data untuk pemutakhiran dengan tiga kategori, yakni validitas alamat, analisis kegandaan, dan validitas nomor induk kependudukan (NIK) maupun nomor paspor.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI merekomendasikan PSU untuk di Kuala Lumpur setelah menyatakan menemukan pelanggaran administratif dalam pelaksanaan Pemilu 2024 oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur.

Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai 20 Maret 2024.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement