Selasa 19 Mar 2024 04:15 WIB

Italia Ingatkan Potensi Perang Dunia Ketiga dari Pengiriman Pasukan ke Ukraina

Memasuki Ukraina untuk berperang melawan Rusia berisiko menyebabkan Perang Dunia.

Sebuah mobil terbakar di lokasi jatuhnya rudal Rusia yang menargetikan ibu kota Kyiv, Ukraina, Rabu (30/8/2023). Pasukan Rusia melancarkan serangan dengan target ibu kota Ukraina Kyiv.
Foto: EPA-EFE/VADYM SARAKHAN
Sebuah mobil terbakar di lokasi jatuhnya rudal Rusia yang menargetikan ibu kota Kyiv, Ukraina, Rabu (30/8/2023). Pasukan Rusia melancarkan serangan dengan target ibu kota Ukraina Kyiv.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan pengiriman pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke Ukraina, berisiko menyebabkan pecahnya Perang Dunia Ketiga. "Saya pikir NATO tidak seharusnya memasuki Ukraina. Ini akan menjadi sebuah kesalahan," kata Tajani di Verona, Italia Utara, seperti dilansir Anadolu, Jumat (16/3/2024).

"Kita perlu membantu Ukraina mempertahankan diri, tetapi memasuki negara itu untuk berperang melawan Rusia berisiko menyebabkan Perang Dunia Ketiga," kata dia. Pernyataan sang Menlu muncul setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron melontarkan gagasan pengiriman pasukan untuk membela Ukraina dari agresornya.

Baca Juga

"Tentara kami pandai dalam melakukan apa yang mereka lakukan, melindungi kapal kami di Laut Merah, atau melakukan dengan baik apa yang mereka lakukan di Lebanon, Afrika, dan Irak. Mereka adalah pembawa perdamaian dan kebebasan," kata Tajani.

Tajani juga mengomentari perang yang sedang berlangsung di Gaza dengan mengatakan bahwa Italia harus bekerja sama dengan negara-negara Muslim moderat seperti Mesir, untuk mencapai perjanjian perdamaian di Jalur Gaza. "Mesir adalah aktor penting dalam mencoba dan menciptakan kesepakatan yang akan membawa perdamaian di Gaza. Mesir, seperti Qatar, adalah negara fundamental bagi stabilitas kawasan ini dan Mediterania," ujarnya.

sumber : Antara, Anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement