Senin 18 Mar 2024 11:12 WIB

Festival Arakan Sahur Tanjabbar Masuk Kalender Wisata Nasional 

Menparekraf Sandiaga Uno membuka festival arakan sahur yang digelar selama Ramadhan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, membuka festival arakan sahur yang digelar pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, di alun-alun Kota Kuala Tungkal.
Foto: Istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, membuka festival arakan sahur yang digelar pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, di alun-alun Kota Kuala Tungkal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, membuka festival arakan sahur yang digelar pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, di alun-alun Kota Kuala Tungkal. Tradisi arakan sahur menjadi agenda tahunan Tanjab Barat yang dilaksanakan selama bulan suci Ramadhan. 

Tradisi ini melibatkan masyarakat setempat dan menjadi momen meningkatkan silaturahmi dan persaudaraan. Sandiaga mengungkapkan pariwisata di Jambi saat ini telah berkembang pesat, khususnya Festival Arakan Sahur. 

Baca Juga

Festival ini telah menjadi daya tarik ajang pariwisata religi, bukan hanya tingkat nasional tapi internasional. Untuk itu, ia mengharapkan, ada kunjungan wisatawan dari Turki, Malaysia, Brunei dan negara lainnya untuk melihat keunikan dari festival arakan sahur.

“Saya ingin mengangkat festival ini sebagai salah satu tulang punggung kekuatan destinasi wisata halal Indonesia yang hari ini sudah menjadi nomor satu dunia,” ujar Sandi.

Berdasarkan data Global Muslim Travel Index 2023, Indonesia menempati peringkat pertama destinasi wisata ramah Muslim terbaik di dunia. Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga memberikan arahan mengenai peluang bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk berkembang serta program dari kementerian yang ditujukan untuk pengembangan dan peningkatan usaha pelaku ekraf.

Dia mengungkapkan akan banyak kolaborasi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi dan Kemenparekraf untuk meningkatkan pariwisata dan sektor ekonomi kreatif di daerah itu. Ia juga menyebut, dengan digelarnya festival di Tanjung Jabung Barat, berarti Jambi memiliki magnet kuat dalam menarik wisatawan. Dampaknya, festival ini tentu menarik kegiatan ekonomi yang membuka peluang usaha dan lapangan kerja.

Festival Arakan Sahur yang sudah menjadi tradisi masyarakat Kuala Tungkal dibuka oleh Menparekraf dengan didampingi Bupati Tanjab Barat H Anwar Sadat, Ahad malam (17/3/2024). Bupati Tanjab Barat berharap kegiatan ini mendorong pelaku ekraf untuk lebih berkreasi dan berinovasi meningkatkan kualitas produknya. "Melakukan suatu perubahan itu tidak mudah dan perlu upaya kreatifitas dari kita semua," ujarnya.

Menurut Anwar Festival Arakan Sahur telah masuk dalam kalender nasional dan menjadi salah satu dari 110 karisma event nasional tahun 2024. Kali ini festival diikuti 17 peserta, terdiri dari 16 peserta lomba dan 1 peserta partisipan. 

Festival Arakan Sahur 2024 selain sebagai upaya pelestarian budaya lokal dalam meramaikan bulan suci Ramadhan, juga menjadi ajang promosi pariwisata budaya dan tradisi daerah. Sebagai salah satu upaya meningkatkan perekonomian masyarakat sektor UMKM dan ekonomi kreatif. 

“Bagaimanapun arakan sahur ini punya nilai yang bisa menumbuh kembangkan potensi-potensi daerah terutama sektor UMKM yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat,” ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement