Senin 18 Mar 2024 17:25 WIB

Kanselir Jerman: Jalan Damai Palestina-Israel Hanya Solusi Dua Negara

Dia mengatakan penduduk Gaza tidak bisa dibiarkan kelaparan.

Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina bergegas mengumpulkan bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari udara ke Kota Gaza, Jalur Gaza, pada Ahad, 17 Maret 2024.
Foto: AP Photo/Mohammed Hajjar
Warga Palestina bergegas mengumpulkan bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari udara ke Kota Gaza, Jalur Gaza, pada Ahad, 17 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dengan Palestina adalah negosiasi solusi dua negara, Ahad (17/3/2024).

“Keamanan abadi bagi generasi masa depan bangsa Israel terletak pada solusi yang dilakukan bersama Palestina, bukan melawan mereka. Ini berarti solusi dua negara yang dinegosiasikan,” kata Scholz pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem.

Baca Juga

Mengenai situasi kemanusiaan di Jalur Gaza akibat perang, dia mengatakan penduduk Gaza tidak bisa dibiarkan kelaparan. "Lebih banyak bantuan kemanusiaan dibutuhkan secara terus-menerus dan dapat diandalkan," kata Scholz mengenai pasokan bantuan kemanusiaan.

Scholz menyerukan reformasi dan penguatan Otoritas Palestina menyebutkan baik Jalur Gaza maupun Tepi Barat adalah milik pemerintah Otoritas Palestina. Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan hampir 1.200 orang.

Lebih dari 31.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak gugur di wilayah kantong tersebut. Hampir 73.700 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.

Perang Israel-Hamas menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sebanyak 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan yang menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ جَمِيْعًا فَقَالَ الضُّعَفٰۤؤُا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْٓا اِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ اَنْتُمْ مُّغْنُوْنَ عَنَّا مِنْ عَذَابِ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ ۗقَالُوْا لَوْ هَدٰىنَا اللّٰهُ لَهَدَيْنٰكُمْۗ سَوَاۤءٌ عَلَيْنَآ اَجَزِعْنَآ اَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِنْ مَّحِيْصٍ ࣖ
Dan mereka semua (di padang Mahsyar) berkumpul untuk menghadap ke hadirat Allah, lalu orang yang lemah berkata kepada orang yang sombong, “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan kami dari azab Allah (walaupun) sedikit saja?” Mereka menjawab, “Sekiranya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar. Kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.”

(QS. Ibrahim ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement