REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malaysia memiliki gedung tertinggi kedua di dunia. Gedung itu yakni Merdeka 118 yang memiliki tinggi 679 meter atau berada di bawah Burj Khalifa yang merupakan gedung tertinggi di dunia dengan ketinggian 828 meter.
"Merdeka 118 ini ngalahin Shanghai Tower yang setinggi 632 meter," ucap akun Instagram, @berthamaheswari pada Senin (18/3/2024).
Bertha mengatakan, gedung ini didesain oleh firma arsitektur Australia, Fender Catalidis dan arsitek lokalnya RSP Kuala Lumpur, konsultan teknik sipil dari Lera Company dan Arup serta Samsung C&T dan UMC yang menjadi kontraktor utama.
Samsung C&T juga merupakan kontraktor Burj Khalifah dan Twin Tower Petronas Malaysia.
Lantas, bagaimana dengan gedung pencakar langit di Indonesia?
Di Jakarta, gelar gedung tertinggi saat ini dipegang oleh Autograph Tower. Dikutip dari pemberitaan Republika, gedung perkantoran dan hotel yang dikembangkan oleh Galeon Group itu berada dalam kawasan Thamrin Nine.
Gedung Autograph Tower itu berdiri setinggi 385 meter. Ini mencapai tiga kali lipat dari ketinggian Monumen Nasional (Monas). Autograph Tower bahkan diklaim sebagai gedung tertinggi di belahan bumi bagian selatan.
Selain itu, Taspen Properti Indonesia sebagai anak usaha PT Taspen (Persero) akan membangun superblok energi hijau dengan nama Oasis Central Sudirman. Gedung itu nantinya akan berdiri di atas lahan seluas 3,3 hektare. Terdapat dua gedung yakni masing-masing dengan tinggi mencapai 331 meter dan 275 meter.