Selasa 19 Mar 2024 08:09 WIB

Pakistan-Afghanistan Saling Berbalas Serangan

Dua negara bertetangga itu saling menyalahkan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Pejabat keamanan Taliban berjaga saat upacara menyambut kembalinya dua tahanan terakhir Afghanistan di Teluk Guantanamo di bandara Kabul di Kabul, Afghanistan, (12/2/2024).
Foto: EPA-EFE/SAMIULLAH POPAL
Pejabat keamanan Taliban berjaga saat upacara menyambut kembalinya dua tahanan terakhir Afghanistan di Teluk Guantanamo di bandara Kabul di Kabul, Afghanistan, (12/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Taliban yang berkuasa di Afghanistan mengatakan Pakistan menggelar dua serangan udara ke wilayahnya, menewaskan lima perempuan dan tiga anak-anak. Taliban menambahkan mereka membalasnya dengan tembakan senjata berat ke pasukan Pakistan di perbatasan.

Dua negara bertetangga itu saling menyalahkan tentang siapa yang yang bertanggung jawab atas lonjakan serangan kelompok milisi di Pakistan baru-baru ini. Pakistan mengatakan serangan-serangan itu diluncurkan dari Afghanistan, sementara Taliban membantah tuduhan tersebut.

Baca Juga

"Emirat Islam Afghanistan tidak membiarkan siapapun membahayakan keamanan dengan menggunakan wilayah Afghanistan," kata juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid dalam pernyataannya, Kamis (18/3/2024).

Ia menambahkan, serangan Pakistan menewaskan lima perempuan dan tiga anak-anak di Provinsi Khost dan Paktika di perbatasan timur negara itu. Dalam pernyataannya Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan Pakistan menggelar "operasi anti-teroris berdasarkan intelijen di wilayah perbatasan di dalam Afghanistan."

Pakistan tidak menyebutkan dengan spesifik operasi apa yang mereka lakukan. Tapi, operasi yang digelar usai serangan teror yang menewaskan beberapa pasukan militer Pakistan Sabtu (16/3/2024) lalu itu menargetkan anggota milisi, Hafiz Gulf Bahadur.

Dalam pernyataan terpisah Kementerian Pertahanan Taliban mengatakan pasukan keamanannya menembak pasukan Pakistan di perbatasan sebagai respon atas serangan udara. "Gelombang terorisme baru-baru mendapat dukungan penuh dan bantuan Afghanistan," kata militer Pakistan dalam pernyataan yang disampaikan melalui stasiun televisi pemerintah.

Militer Pakistan tidak menyinggung serangan udara tapi mengatakan serangan hari Sabtu dilakukan milisi yang memiliki "tempat berlindung" di Afghanistan. Pemerintah dan pejabat keamanan Pakistan berulang kali mengatakan serangan-serangan teroris semakin sering terjadi beberapa bulan terakhir, banyak yang diklaim Taliban Pakistan (TTP) dan diluncurkan dari wilayah Afghanistan.

"Selama dua tahun terakhir, Pakistan berulang kali menyampaikan keprihatinan serius pada pemerintah sementara Afghanistan atas kehadiran kelompok teror," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan.

Serangan teror terbaru terjadi pada Sabtu, (16/3/2024) ketika sebuah mobil yang diisi bahan peledak dan beberapa pelaku bom bunuh diri meledak di pos militer dekat perbatasan Afghanistan. Serangan itu menewaskan tujuh pasukan keamanan Pakistan.

Taliban membantah mengizinkan wilayahnya digunakan kelompok milisi bersenjata. “Pakistan seharusnya tidak menyalahkan Afghanistan atas lemahnya penguasaan, ketidakmampuan dan permasalahan di wilayahnya sendiri,” kata Mujahid.

“Insiden seperti itu dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk dan tidak dapat dikendalikan oleh Pakistan,” tambahnya.

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement