Selasa 19 Mar 2024 08:58 WIB

PBB: Dunia Harus Malu Atas Kelaparan di Gaza

Situasi mengerikan ini benar-benar dapat dihindari.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Seorang anak laki-laki Palestina duduk di samping puing-puing rumah yang hancur di kota menara Hamad setelah operasi militer Israel di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, (14/3/2024).
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Seorang anak laki-laki Palestina duduk di samping puing-puing rumah yang hancur di kota menara Hamad setelah operasi militer Israel di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, (14/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kepala kantor koordinasi bantuan kemanusiaan PBB (OCHA) Martin Griffiths mengecam kegagalan masyarakat internasional mencegah kelaparan "yang akan segera" terjadi di Gaza. Lembaga amal asal Inggris, Oxfam mengatakan kelaparan itu sengaja diciptakan Israel.

"Lebih dari satu juta orang beresiko karena mereka terputus dari bantuan yang dapat menyelamatkan nyawa, pasar-pasar ambruk dan ladang hancur," kata Griffiths di media sosial X seperti dikutip dari Aljazirah, Senin (18/3/2024). "Masyarakat internasional harus menanggung malu karena gagal menghentikan ini," katanya.

Baca Juga

Griffiths mengatakan dunia harus "membanjiri" Gaza dengan makanan dan bantuan. “Tidak ada waktu untuk disia-siakan,” katanya.

Direktur kemanusiaan global The Integrated Food Security Phase Classification (IPC) Unni Krishnan mengatakan, berdasarkan analisa IPC bulan Desember lalu kelaparan dapat dicegah bila pertempuran dalam konflik Gaza dihentikan sementara dan bantuan kemanusiaan yang masuk ke kantong pemukiman itu ditingkatkan. Namun dua hal itu tidak terjadi.

"Situasi mengerikan ini benar-benar dapat dihindari, dan belum terlalu terlambat untuk mengambil tindakan untuk mencegah lebih banyak anak-anak yang sekarat. Kami sepenuhnya setuju dengan peringatan IPC: Menunggu konfirmasi apakah kelaparan sudah terjadi atau benar-benar terjadi untuk mengambil tindakan radikal sama sekali tidak bisa dipertahankan," kata Krishnan.

Ia menambahkan 'lebih mendesak dari sebelumnya', organisasinya menyerukan gencatan senjata secepatnya, tanpa syarat dan permanen serta peningkatan besar-besaran bantuan kemanusiaan. "Pembatasan bantuan, taktik pengepungan, dan serangan militer Israel terhadap warga sipil, bantuan kemanusiaan, pekerja kesehatan dan bantuan harus segera dihentikan. Kelaparan terhadap penduduk sipil adalah tindakan ilegal di bawah hukum kemanusiaan internasional," kata Krishnan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan  laporan IPC yang menyatakan kelaparan akan segera terjadi di Gaza utara merupakan "dakwaan yang mengerikan" atas kondisi di lapangan. "Ini adalah bencana yang sepenuhnya ulah manusia, dan laporan tersebut menjelaskan bencana ini dapat dihentikan," katanya kepada para wartawan di kantor pusat PBB di New York.

Sekretaris Jenderal PBB juga meminta Israel untuk memastikan akses ke bantuan kemanusiaan dapat masuk ke seluruh Gaza.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement