Selasa 19 Mar 2024 09:04 WIB

Agar Palestina Kelaparan, Israel Bunuh Polisi Pengaman Konvoi Bantuan

Israel terus menargetkan konvoi dan pencari bantuan.

Rep: Mabruroh / Red: Setyanavidita livicansera
Konvoi truk yang membawa pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza menunggu di jalan utama gurun Ismailia, sekitar 300 km timur perbatasan Mesir dengan Gaza, dalam perjalanan menuju penyeberangan Rafah, Mesir, Selasa (13/2/2024). Bantuan kemanusiaan terus mengalir untuk warga Palestina di Gaza. Lebih dari 28.300 warga Palestina terbunuh akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/KHALED ELFIQI
Konvoi truk yang membawa pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza menunggu di jalan utama gurun Ismailia, sekitar 300 km timur perbatasan Mesir dengan Gaza, dalam perjalanan menuju penyeberangan Rafah, Mesir, Selasa (13/2/2024). Bantuan kemanusiaan terus mengalir untuk warga Palestina di Gaza. Lebih dari 28.300 warga Palestina terbunuh akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Jenderal Polisi di Palestina ditembak mati oleh pasukan Israel saat bertugas mengamankan masuknya truk bantuan kemanusiaan ke Gaza utara. Peristiwa penembakan itu terjadi pada Senin (18/3/2024) pagi.

Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, jaringan yang berbasis di Qatar mengatakan, Faiq Mabhouh, direktur jenderal operasi polisi Gaza, dikreditkan untuk koordinasi baru-baru ini antara para pemimpin lokal dan badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA, untuk mengamankan dan mendistribusikan bantuan yang datang dari selatan.

Baca Juga

Dilansir dari Middle East Eye pada Selasa (19/3/2024), usahanya menghasilkan masuknya truk bantuan dengan aman selama dua malam berturut-turut. Namun, setelah beberapa pekan, Israel menargetkan konvoi dan pencari bantuan.

Lebih dari dua lusin truk bantuan memasuki Kota Gaza selama akhir pekan dan mencapai daerah terpencil di utara untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan. Menurut militer Israel, Mabhouh tewas dalam baku tembak dengan pasukan selama serangan yang sedang berlangsung di Rumah Sakit al-Shifa dan Kota Gaza barat.

photo
Kejahatan Israel Serang Konvoi Bantuan - (Republika)

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa sekitar satu dari tiga anak sekarang kekurangan gizi akut dan dua dari 10 ribu meninggal karena kelaparan. Lebih dari setengah populasi yang berada di ambang kelaparan berada di kegubernuran utara, di mana akses kemanusiaan sangat terbatas.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB mengatakan, pada Senin, bahwa kelaparan diperkirakan terjadi di Gaza utara kapan saja antara sekarang dan Mei. Israel telah membantah membatasi masuknya bantuan ke Gaza, mengklaim bahwa PBB bertanggung jawab untuk memblokir pengiriman bantuan.

Penyeberangan Rafah antara Gaza dan Mesir, satu-sayunya pintu masuk dan keluar dari jalur yang tidak dikendalikan oleh Israel, telah tunduk pada pembatasan ketat dan beberapa serangan udara Israel sejak 7 Oktober, menciptakan hambatan truk bantuan di perbatasan.

Pada 21 Oktober, bantuan kemanusiaan terbatas telah diizinkan untuk mengalir melalui persimpangan, dengan beberapa bantuan diizinkan melalui persimpangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) di Gaza selatan pada akhir Desember. Penyeberangan kemudian ditutup lagi pada bulan Januari di tengah protes Israel yang memblokir bantuan ke jalur tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement