Selasa 19 Mar 2024 10:37 WIB

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Jelang RDG Bank Indonesia

IHSG dibuka menguat 13,71 poin atau 0,19 persen ke posisi 7.316,16.

Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan bergerak menguat terbatas menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).

IHSG dibuka menguat 13,71 poin atau 0,19 persen ke posisi 7.316,16. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,67 poin atau 0,37 persen ke posisi 997,27.

Baca Juga

"IHSG berpeluang bergerak menguat terbatas pada hari ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Dari dalam negeri, pelaku pasar saat ini masih bersikap wait and see perihal pengumuman suku bunga yang akan dirilis oleh The Fed maupun Bank Indonesia (BI) pada Rabu (20/3) pekan ini.

Konsensus memperkirakan secara absolute BI akan menahan BI-Rate di level 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility berada di posisi 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen, yang dinilai masih cukup memadai mengingat tekanan terhadap Rupiah masih ada dan inflasi mengalami kenaikan.

Pada Senin (18/3), Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memastikan pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran 2023 harus dilakukan paling lambat pada H-7 Lebaran atau pada 3 April 2024, dimana tentunya sektor konsumer, ritel hingga transportasi akan terdorong dengan adanya perputaran uang THR.

Dari mancanegara, fokus pelaku pasar terpecah antara antusiasme terhadap prospek AI di sektor teknologi dan kekhawatiran menjelang pembaruan kebijakan The Fed pada Rabu (20/03).

The Fed akan merilis keputusan suku bunganya melalui rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Selasa-Rabu (20/3), yang dinilai akan kembali menahan suku bunganya di level 5,25-5,5 persen karena data ekonomi AS yang tercatat masih belum sesuai estimasi.

Diperkirakan apabila The Fed mengambil nada hawkish ketika pertemuan kebijakannya, dapat menekan saham-saham teknologi.

Sementara itu, pada perdagangan Senin (18/3) bursa saham AS Wall Street kompak ditutup di zona hijau menjelang pertemuan The Fed dan didukung dari kenaikan saham-saham teknologi.

Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,20 persen di level 38.790,43, begitu juga dengan S&P 500 ditutup lebih tinggi atau naik 0,63 persen di level 5.149,42, dan Nasdaq naik 0,82 persen di level 16.103,45.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 261,39 poin atau 0,66 persen ke 39.479,00, indeks Hang Seng melemah 120,14 poin atau 0,72 persen ke 16.616,97, indeks Shanghai melemah 2,40 poin atau 0,08 persen ke 3.082,52 dan indeks Straits Times melemah 0,03 poin atau 0,00 persen ke 3.171,89.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement