Selasa 19 Mar 2024 10:48 WIB

PDIP Berhasil Raih Satu Kursi DPR di Aceh dan Sumbar

Satu kursi yang didapatkan PDIP dari Aceh menjadi milik caleg Jamaluddin Idham.

Rep: Febryan A/ Red: Andri Saubani
Jakfar (tengah) seorang warga Gampong Jawa yang menderita lumpuh harus dibantu anaknya untuk melakukan pencobolosan dalam pemungutan suara Pemilu 2024 di rumahnya, Banda Aceh, Aceh, Rabu (14/2/2024). Panitia Pemungutan Suara menerapkan pencoblosan sistem jemput suara ke rumah-rumah bagi para pemilih yang tidak bisa hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos karena sakit.
Foto: ANTARAFOTO/Khalis Surry
Jakfar (tengah) seorang warga Gampong Jawa yang menderita lumpuh harus dibantu anaknya untuk melakukan pencobolosan dalam pemungutan suara Pemilu 2024 di rumahnya, Banda Aceh, Aceh, Rabu (14/2/2024). Panitia Pemungutan Suara menerapkan pencoblosan sistem jemput suara ke rumah-rumah bagi para pemilih yang tidak bisa hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos karena sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hampir pasti mendapatkan satu kursi DPR RI di Provinsi Aceh dalam Pemilu 2024. Terakhir kali partai berlogo banteng moncong putih itu dapat kursi DPR di sana adalah saat Pemilu 2014 atau 10 tahun lalu.

Dalam Pemilu 2024, PDIP mengamankan satu kursi DPR di Daerah Pemilihan (Dapil) Aceh I. PDIP tercatat sebagai partai dengan raihan suara terbanyak keenam di dapil yang meliputi Kota Banda Aceh dan 14 kabupaten/kota lainnya itu. 

Baca Juga

Berdasarkan hasil penghitungan suara resmi KPU, PDIP total meraup 133.277 suara di dapil tersebut. Apabila raihan suara itu dikonversi menjadi kursi menggunakan metode Sainte Lague, maka PDIP berhak mendapatkan satu dari tujuh kursi DPR yang diperebutkan di dapil tersebut.

Kursi yang didapatkan PDIP itu menjadi milik Jamaluddin Idham. Sebab, dia adalah caleg PDIP peraih suara terbanyak di dapil tersebut, yakni 71.608 suara.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement