REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ustazah Amalina Rakhmani Syadid memberikan pandangannya jika ada masyarakat Muslim yang memilih tidak melaksanakan puasa Ramadhan yang hukumnya wajib tanpa alasan yang dibolehkan agama. Selain mereka meninggalkan puasa Ramadhan, juga membeli atau makan di tempat makan atau restoran yang terafiliasi mendukung Israel atau pro Israel.
Menurut Ustazah Amalina, meninggalkan puasa tanpa uzur (halangan) yang jelas masuk ke dalam dosa besar. Karena meninggal puasa Ramadhan artinya meninggalkan sebuah kewajiban.
Puasa itu salah satu hak Allah atas hamba-Nya. Sebagaimana diketahui, hak Allah secara umum adalah ditaati oleh para hamba atau manusia.
قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ( يا معاذ, أ تدرى ما حق الله على عباد ؟ ) قال : الله و رسوله أعلم, قال : ( أن يعبدوه ولا يشركو به شيأ, , أ تدرى ما حقهم عليه ؟) قال : الله و رسوله أعلم, قال : (أن لا يعذبهم) و فى لفظ لمسلم : ( و حق العباد على الله عز و خل أن لا يعذب من لا يشرك به شيأ )
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Wahai Mu’adz, tahukah kamu apa hak Allah atas para hamba-Nya?” Mu’adz berkata, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."
Nabi Muhammad SAW bersabda, "(Yaitu) hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, (dan) tahukah kamu hak hamba terhadap Allah?” Mu’adz berkata, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah SAW bersabda, “Dia tidak akan mengazab mereka”
"Jadi jika seseorang mudah untuk meninggalkan hak Allah, maka mudah pula baginya mengabaikan hak saudaranya," kata Ustazah Amalina kepada Republika, Selasa (19/3/2024)
Ustazah Amalina menambahkan, apalagi setelah jelas baginya penderitaan rakyat Palestina karena dijajah oleh Israel. Tapi masih membeli produk-produk pro Israel.
Menurut Ustazah Amalina, mereka yang meninggalkan puasa dan membeli produk pro Israel, perlu memperbaiki hubungannya terlebih dahulu kepada Allah dengan ilmu yang benar. Mereka perlu tahu seberapa besar kemuliaan bulan Ramadhan dan puasa Ramadhan.
"Biasanya orang yang enggan puasa (Ramadhan) ini karena tidak memahami betul keutamaannya," ujar Ustazah Amalina yang juga Pegiat Perempuan Cinta Keluarga (Percik) dan Komunitas Baca Bareng.
Guru agama Islam ini mengingatkan bahwa bulan Ramadhan ini tidak hanya memperbaiki dan meningkatkan hubungan seseorang kepada Allah SWT, tapi juga kepada manusia. Banyak sekali amalan di bulan Ramadhan yang dilakukan secara berjamaah, termasuk puasa, ibadah yang seluruh umat Islam melakukannya secara serentak.
"Ada pula anjuran memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan, juga kewajiban membayar zakat fitrah dan lain-lain, yang semua itu menguatkan hubungan antar sesama (manusia)," kata Ustazah Amalina.
Ustazah Amalina mengatakan, jika ada orang sudah meninggalkan ibadah inti di bulan Ramadhan, yang itu termasuk hak Allah. Maka bukan tidak mungkin orang itu akan mengabaikan hak saudaranya yang sedang tertindas di Palestina, yaitu dengan tetap membeli produk-produk pro Israel.