Selasa 19 Mar 2024 14:12 WIB

Aktivis Iklim Lakukan Aksi Kempes Ban Mobil SUV Perangi Pemanasan Global

Aksi kempes ban dilakukan terhadap mobil SUV yang melepaskan emisi karbon besar.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Kelompok aktivis iklim bernama Tyre Extinguishers dan berbasis di Inggris melakukan aksi kempes ban mobil SUV perangi pemanasan global.
Foto: www.freepik.com
Kelompok aktivis iklim bernama Tyre Extinguishers dan berbasis di Inggris melakukan aksi kempes ban mobil SUV perangi pemanasan global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok aktivis iklim bernama Tyre Extinguishers dan berbasis di Inggris, melakukan aksi yang cukup agresif dengan berkeliling dan mengempiskan ban mobil SUV yang diparkir di jalan raya dalam upaya memerangi pemanasan global.

“Kendaraan ini tidak aman, merusak iklim, berukuran besar, dan tidak dapat diterima di London,” demikian pernyataan dari kelompok Tyre Extinguishers seperti dilansir Sky News, Selasa (19/3/2024).

Baca Juga

Para aktivis mengatakan bahwa aksi mereka termasuk dari tanggung jawab iklim, dan bukan berarti mengganggu properti pribadi. Aksi mereka juga sebagai bentuk kekecewaan lantaran industri otomotif tidak menunjukkan tanggung jawab atas mob-mobil SUV yang dipasarkan kepada publik.

“Jadi kami hanya ingin menyampaikan kepada para pemilik mobil ini, Anda bertanggung jawab. Jangan membeli mobil seperti ini,” kata para aktivis.

Yang menjadi tuntutan bagi SUV adalah ukurannya yang lebih besar sehingga memperburuk perubahan iklim, menghasilkan lebih banyak polusi udara, memakan lebih banyak ruang dan lebih berbahaya bagi pejalan kaki. Namun pembeli mobil tampaknya semakin tertarik, data terbaru menunjukkan bahwa mereka menyumbang 60 persen dari penjualan mobil baru di Inggris pada tahun 2023, naik dari 50 persen dua tahun lalu.

Pembeli mobil sering kali mengatakan bahwa mereka merasa lebih aman dengan kendaraan yang lebih besar ini, serta menikmati posisi pengemudi yang lebih tinggi dan nyaman. Selera otomotif yang besar ini melemahkan perubahan positif lainnya, demikian menurut Ralph Palmer dari kelompok penekan Transportasi dan Lingkungan.

“Tren mobil yang lebih besar mengimbangi penghematan CO2 yang kita peroleh dari peningkatan efisiensi mesin. Jika Anda mempertimbangkan bahwa ini adalah sektor transportasi dengan emisi terbesar, maka hal ini merupakan masalah yang serius,” kata Palmer.

Industri otomotif mengatakan bahwa tidak ada definisi yang tepat untuk sebuah SUV, dan istilah tersebut mencakup kendaraan yang lebih tepat digolongkan sebagai supermini.

“Mobil masa kini juga lebih besar karena lebih aman. Banyak pengemudi memilih kendaraan ini karena kepraktisannya, dan pabrikan merancangnya untuk mencerminkan preferensi pasar lokal, gaya dan kondisi mengemudi, seperti yang dicontohkan oleh perbedaan ukuran antara kendaraan yang digunakan di Amerika dan Eropa,” kata Mike Hawes, kepala eksekutif Society of Motor Manufacturers and Traders.

Namun banyak negara Eropa mengenakan pajak penjualan yang lebih tinggi pada kendaraan dengan emisi lebih tinggi dan di Paris, mereka baru-baru ini mereka menaikkan biaya parkir untuk SUV berukuran besar. Di Inggris, otoritas lokal di Bath, St Albans, dan banyak wilayah di London mengenakan biaya parkir yang bervariasi berdasarkan emisi dari pipa knalpot kendaraan.

"Semakin tinggi polusi, semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan. Anda tentu tidak mau minum air kotor, tapi mengapa kita harus memiliki udara kotor yang merugikan kesehatan? Ada begitu banyak anak di bawah satu tahun yang menderita masalah pernafasan. jadi kita perlu mengatasi ini,” kata Anggota dewan Averil Lekau.

Meningkatnya penjualan mobil listrik menawarkan beberapa keuntungan karena tidak mengeluarkan karbon dioksida saat berkendara, namun tetap berkontribusi terhadap polusi udara partikulat dari keausan ban dan rem. Beratnya juga cenderung tinggi, dengan beberapa SUV listrik baru memiliki bobot tiga ton, hampir dua kali lipat berat rata-rata mobil.

Namun menurut Erin Baker, direktur editorial situs AutoTrader, meskipun biayanya lebih tinggi bagi konsumen dan lingkungan, kecintaan publik terhadap mobil besar tidak berkurang.

“Saya melihat sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa selera kita terhadap SUV akan berkurang. Saya pikir kita akan berakhir, dengan hampir semua orang berkendara, dan mengintip ke kejauhan dengan SUV mereka,” kata Baker.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement