Selasa 19 Mar 2024 23:30 WIB

Pupuk Indonesia: Pembangunan Pabrik di Papua demi Ketahanan Nasional

Pihaknya sedang melakukan persiapan pelaksanaan infrastruktur dasar.

Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana peletakan batu pertama pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk, di Fakfak, Papua Barat, Kamis (23/11/2023).
Foto: Dok Republika
Suasana peletakan batu pertama pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk, di Fakfak, Papua Barat, Kamis (23/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan pembangunan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat sangat penting dilakukan demi menciptakan ketahanan pangan di wilayah Indonesia Timur sehingga bisa berkontribusi bagi swasembada pangan secara nasional.

“Jadi ini (pembangunan pabrik pupuk) penting. Keberadaan dari pabrik pupuk di Fakfak itu sangat penting karena untuk ketahanan pangan nasional,” kata Rahmad di sela Buka Puasa Bersama Media bertajuk Kinerja Berkelanjutan Pupuk Indonesia di Jakarta, Senin (19/3/2024).

Baca Juga

Dia menyampaikan, pabrik pupuk yang akan dibangun di daerah Kabupaten Fakfak merupakan proyek strategis nasional sebagai kawasan industri pupuk.

“Ini adalah kawasan industri pupuk yang dibangun oleh pemerintah Indonesia setelah lebih dari 40 tahun tidak tidak pernah ada pembangunan kawasan industri pupuk. Kawasan industri pupuk terakhir yang dibangun itu tahun 1982 itu di Aceh, selama itu tidak ada pembangunan pabrik pupuk,” ujar Rahmad.

Rahmad menuturkan bahwa pihaknya sedang melakukan persiapan pelaksanaan infrastruktur dasar di kawasan seperti membangun pelabuhan hingga meratakan tanah. Dia menyebut pabrik tersebut akan mulai dibangun pada tahun 2025 dengan anggaran mencapai 1,2 miliar dolar AS.

“Pada hari ini yang sedang dilakukan adalah persiapan pelaksanaan pembangunan infrastruktur, karena di sana ini greenfield, tidak ada apa-apa. Tidak ada fasilitas apa-apa. Jadi, kita akan bangun dulu pelabuhannya, kita akan ratakan tanahnya. Tahun depan kita akan bangun pabriknya,” jelas Rahmad.

Ia berharap dengan adanya pembangunan pabrik pupuk di Papua maka ketahanan pangan di Indonesia bagian Timur bisa seperti yang ada di daerah Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.

“Tapi multiplier efek yang paling nyata dan paling jelas adalah di mana ada pabrik pupuk di situ tingkat ketahanan pangannya tinggi, sangat kuat. Itu adalah multiplier efek yang tidak bisa dinilai dengan uang karena kalau perut kosong uang pun tidak bermakna,” tutur Rahmad.

Rahmad menambahkan dengan adanya pabrik nantinya juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat yang berada di daerah tersebut. Selain itu juga akan berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian di wilayah itu.

“Ada pekerja yang macam-macam. Di samping industri pupuk selalu ada industri pendukung misalnya perusahaan yang menghasilkan gas nitrogen dan macam-macam, ada industri industri-industri pendukung jadi ada multiplier efeknya jelas, kata Rahmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement