REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Bantuan lembaga amal asal Amerika Serikat (AS) World Central Kitchen (WCK) mengatakan, hampir 200 juta ton bantuan makanan sudah tiba di Gaza utara. Satu pekan setelah dikirim lewat jalur laut dari Pelabuhan Larnaca, Siprus.
WKC bekerjasama dengan Uni Emirat Arab dan lembaga amal asal Spanyol, Open Arms, mengirimkan makanan lewat rute laut sejauh 322 kilometer dari Larnaca ke dermaga darurat di pesisir Gaza. Bantuan tiba di Gaza pada Jumat (15/3/2024).
Konvoi delapan truk bantuan miliki Program Pangan Dunia (WFP) mengangkut bantuan yang setara sekitar setengah juta makanan itu ke destinasi akhir pada Selasa (19/3/2024). Laporan yang didukung PBB pada Senin (18/3/2024) mengatakan sekitar 300 ribu masyarakat yang terjebak Gaza utara akan "segera" mengalami kelaparan. Jumlah orang yang terancam mengalami "bencana kelaparan" di seluruh Gaza naik menjadi 1,1 juta orang atau setengah dari populasi kantong pemukiman tersebut.
WCK dan pemerintah Siprus mengatakan kapal kedua yang membawa 240 ton makanan akan berangkat menunggu kondisi cuaca. "WCK sudah mengirimkan berton-ton makanan setiap pekannya ke Gaza untuk mendukung masyarakat internasional," kata WCK dalam pernyataannya, Selasa (19/3/2024).
Lembaga-lembaga bantuan mengatakan makan yang dikirimkan melalui Laut sangat tidak cukup dibandingkan skala kebutuhan masyarakat. Mereka mendesak Israel mengizinkan lebih banyak bantuan masuk lewat rute darat.
Siprus yang mendukung inisiatif WCK ingin mengkoordinasikan lebih banyak bantuan ke Gaza. Juru bicara pemerintah Konstantinos Letymbiotis mengatakan Siprus akan menjadi tuan rumah pertemuan sejumlah negara pada 21 Maret untuk membahas hal itu.
"Akan ada tukar pandangan mengenai materi bantuan apa saja yang dapat ditawarkan negara-negara, besarnya bantuan kemanusiaan untuk non-kombatan di Gaza membutuhkan dukungan banyak negara," katanya.