Rabu 20 Mar 2024 07:29 WIB

Dokter Bedah Oxford Temui Kasus-kasus Paling Mengerikan di Gaza

Cedera klinis yang mengerikan, kebanyakan menimpa anak-anak.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel saat menunggu bantuan kemanusiaan di pantai Kota Gaza dirawat di Rumah Sakit Shifa pada Kamis, (29/2/2024).
Foto: AP Photo/Mahmoud Essa
Warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel saat menunggu bantuan kemanusiaan di pantai Kota Gaza dirawat di Rumah Sakit Shifa pada Kamis, (29/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Konsultan dokter bedah Inggris yang menjadi sukarelawan di Gaza, Dr Nick Maynard mengatakan pengalamannya di kantong pemukiman Palestina tersebut sangat mengejutkan. Hal ini disampaikan usai Israel menggelar serangan ke Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza yang menewaskan sejumlah orang dan melukai puluhan lainnya.

"Saya sudah pergi ke Gaza selama hampir 15 tahun, dan saya pikir saya sudah siap dengan apa yang akan saya lihat. Tapi saya melihat kasus-kasus terburuk sepanjang 30 tahun karir saya di Rumah Sakit al-Aqsa," kata Maynard seperti dikutip dari Aljazirah, Selasa (19/3/2024).

Baca Juga

“Cedera klinis yang mengerikan, kebanyakan menimpa anak-anak dan perempuan. Luka bakar yang parah, luka traumatis, dan tidak ada ruang untuk menangani kasus tragis ini,” katanya. Maynard mengenang luka bakar parah seorang gadis kecil hingga tulangnya dapat terlihat.

"Ia jelas tidak memiliki peluang untuk selamat dan akan meninggal dunia, tapi saya tidak memiliki obat pereda rasa sakit untuknya, ia meninggal dengan penuh kesakitan di lantai departemen gawat darurat," katanya.