REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan pesan mengenai fitnah akhir zaman berdasarkan berbagai riwayat hadits. Beliau telah mengingatkan adanya penurunan moral dan gejala saling serang demi kepentingan dunia yang semakin umum terjadi di masyarakat.
Fitnah ini tidak hanya mengancam kestabilan sosial, tetapi juga mengganggu keimanan setiap Muslim. Fitnah-fitnah akhir zaman ini akan menguji keimanan seorang Muslim, sehingga ada potensi seseorang tergelincir dan rela menjual agamanya demi sebongkah harta.
1. Menjual Agama demi Harta Dunia
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Segeralah beramal sebelum datangnya fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari menjadi orang yang beriman, lalu kafir di sore harinya, atau, beriman di sore hari, lalu kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia." (HR. Muslim)
2. Memperlihatkan Zina
Dalam riwayat yang juga dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
- والذي نفسي بيدِه لا تَفنى هذه الأمةُ حتى يقومَ الرجلُ إلى المرأةِ فيفترِشُها في الطريقِ فيكون خيارُهم يومئذٍ من يقولٌ لو واريتَها وراءَ هذا الحائطِ
"Demi yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tidak akan lenyap umat ini sampai seorang lelaki mendekati seorang perempuan kemudian menggaulinya di jalanan. Adapun orang yang paling baik saat itu akan berkata, "Kalau saja engkau menutupnya di balik dinding ini." (HR. Abu Ya'la dalam Al Silsilah Al Shahihah)
Selanjutnya...