Rabu 20 Mar 2024 15:10 WIB

ID Food Fokus Jaga Stabilitas 5 Komoditas Selama Ramadhan

ID Food mendorong optimalisasi stok Cadangan Pangan Pemerintah yang dimiliki.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
ID Food meningkatkan pendistribusian stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan pelaksanaan Pasar Murah di berbagai provinsi. (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
ID Food meningkatkan pendistribusian stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan pelaksanaan Pasar Murah di berbagai provinsi. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau holding BUMN pangan (ID Food) menjalankan sejumlah langkah untuk menjaga pasokan dan harga pangan jelang lebaran. Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, ID Food meningkatkan pendistribusian stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan pelaksanaan Pasar Murah di berbagai provinsi.

"Di tengah momentum Ramadhan dan Idul Fitri, ID Food mendorong optimalisasi stok CPP yang dimiliki, khususnya komoditas gula, daging sapi, daging ayam, telur ayam, dan minyak goreng," ujar Frans di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/3/2024).

 

Frans menyampaikan, ID Food fokus meningkatkan pendistribusian lima komoditas pangan strategis tersebut ke berbagai wilayah melalui anak perusahaan dan kantor cabang distribusi yang tersebar di seluruh provinsi. Untuk komoditas gula konsumsi, ucap Frans, ID Food melakukan upaya stabilisasi pasokan dan harga melalui produksi sendiri dan pengadaan luar negeri di mana saat ini terdapat stok 67,5 ribu ton.

 

Frans mengatakan, ID Food melalui PT Berdikari menyiapkan paket daging sapi berbagai varian yang dapat diakses secara luring maupun daring melalui Gerai Daging Berdikari. ID Food juga menjaga stok daging sapi untuk 2024 melalui pengadaan daging beku dan sapi bakalan dari luar.

 

"Khusus di ramadhan dan jelang lebaran, Berdikari menyediakan paket daging sapi dalam bentuk parting (bagian-bagian tertentu) dengan harga terjangkau. Upaya ini agar masyarakat bisa punya banyak pilihan dari sisi varian dan harga. Kita tahu daging sapi merupakan salah satu komoditas yang paling banyak dicari jelang Idul Fitri," sambung Frans. 

 

Frans melanjutkan, ID Food juga telah mendistribusikan minyak goreng hingga pekan ketiga Maret sebanyak 6,2 juta liter ke-22 provinsi yaitu Sumatera Barat (1,3 juta liter), Sumatera Utara (962 ribu liter), Lampung (946 ribu liter), DKI Jakarta (709 ribu liter), Bali (560 ribu liter), Jawa Barat (557 ribu liter), Riau (440 ribu liter), Sumatera Selatan (221 ribu liter), Jawa Timur (157 ribu liter), Kalimantan Timur (114 ribu liter), DIY (112 ribu liter), dan provinsi lainnya seperti Jawa Tengah, Banten, Kalimantan Barat, Papua, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Kep. Bangka Belitung, NTT, Aceh, dan Kalimantan Tengah sebanyak 160 ribu liter.

 

Khusus untuk menjaga stok saat ramadhan dan lebaran, ID Food telah mempersiapkan pasokan minyak goreng sebanyak 5,1 juta liter. 

 

"Jumlah tersebut untuk didistribusikan pada periode Maret sampai dengan April 2024. Pendistribusian minyak goreng ini merupakan kelanjutan dari program tahun sebelumnya yang bertujuan menjaga stabilitas harga minyak goreng di tingkat konsumen," lanjut dia.

 

Frans menyampaikan pendistribusian minyak goreng akan lebih masif dengan melibatkan anak perusahaan di sektor perdagangan dan distribusi, yaitu PT Rajawali Nusindo, PT Perusahaan

Perdagangan Indonesia, dan PT GIEB Indonesia yang memiliki lebih dari 80 cabang distribusi dan perdagangan di seluruh Indonesia.

 

Sementara untuk penyaluran CPP komoditas telur dan daging ayam dilakukan melalui program bantuan pangan penanganan stunting yang telah dimulai kembali proses penyalurannya pada 15 Maret 2024 ini. Frans mengatakan kick off penyaluran dilakukan di Jawa Barat kepada 1.435 KRS di wilayah Kota Bekasi

sebanyak 469 Keluarga Risiko Stunting (KRS), Kota Cimahi 466 KRS dan Kota Depok 500. Selanjutnya, akan dilaksanakan secara bertahap kepada 1.446.089 KRS, di mana untuk Sumatera Utara terdapat 136.738 KRS, Jawa Barat 403.285 KRS, Jawa Tengah 345.514 KRS, Jawa Timur 374.197 KRS, Banten 92.654 KRS, Nusa Tenggara Timur 73.068 KRS dan Sulawesi Barat 20.633 KRS

 

Frans menambahkan, program bantuan pangan penanganan stunting berupa paket 1 kg daging ayam dan 10 butir telur ini digelar dalam rangka membantu masyarakat memenuhi kebutuhan gizi untuk menurunkan risiko stunting. "Dimulainya kembali penyaluran di tengah bulan ramadhanini diharapkan turut membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan protein hewani menjelang hari raya," lanjut Frans. 

 

Selain itu, Frans mengatakan, program bantuan pangan ini juga bertujuan sebagai stabilisator bagi harga telur dan daging ayam di tingkat peternak mandiri kecil (hulu). Melalui program ini, ID Food akan menyerap telur dan daging ayam yang diproduksi para peternak mandiri kecil dengan harga yang baik dan stabil sesuai ketentuan harga yang ditetapkan pemerintah. 

 

"Hal tersebut guna menjaga kepastian dan stabilitas harga di tingkat peternak, sehingga dapat mendorong peternak terus semangat berproduksi," kata Frans.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement