REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan mata memperingatkan bahwa menatap ponsel terlalu lama bisa meningkatkan risiko anak mengalami kebutaan. Di Inggris, kegiatan yang berlebihan itu sudah memicu peningkatan kasus anak yang mengalami rabun jauh atau miopia.
Dokter spesialis mata konsultan John Bolger termasuk salah satu profesional medis yang prihatin dengan lonjakan kasus rabun jauh pada anak. Direktur klinik mata swasta di London Utara itu mengatakan semakin banyak anak pengidap rabun jauh yang datang ke klinik.
"Jumlahnya naik dan naik. Tidak ada perlambatan dari apa yang saya lihat. Miopia tidak hanya membuat pasien harus memakai kacamata, orang bisa menjadi buta karena miopia. Ini bukan hal sepele, ini ancaman serius," ujar Bolger, dikutip dari laman Daily Mail, Rabu (20/3/2024).
Peningkatan kasus yang mengkhawatirkan itu diprediksi merupakan akibat dari anak-anak yang terlalu memaksakan diri untuk melihat ponsel dari dekat. Namun, itu tidak diimbangi dengan cukup waktu untuk fokus melihat pada jarak yang lebih jauh di luar ruangan di siang hari.
Bolger menjelaskan bahwa melihat layar dalam waktu lama dapat menyebabkan pemanjangan bola mata. Tidak menghabiskan cukup waktu di luar ruangan juga menghalangi paparan cahaya alami pada anak, yang penting untuk mengatur pertumbuhan bola mata dan mengurangi risiko miopia.
Pandemi Covid-19 disebut Bolger memperburuk kasus miopia pada anak. Di periode pandemi, banyak anak berkutat di rumah tanpa beraktivitas di luar ruangan sama sekali hingga empat atau lima hari berturut-turut. Akibatnya, ada anak berusia empat atau lima tahun yang sudah harus memakai lensa kontak khusus.