Kamis 21 Mar 2024 01:19 WIB

Pertamina Papua Tanam 3.000 Pohon Mangrove di Terminal BBM Jayapura  

Penanaman mangrove bagian dari upaya Pertamina pada dekarbonisasi.

Red: Gita Amanda
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melakukan penanaman 3.000 pohon mangrove, (ilustrasi)
Foto: Foto : MgRol_93
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melakukan penanaman 3.000 pohon mangrove, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melakukan penanaman 3.000 pohon mangrove di area Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Jayapura, Papua, sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Sunardi, di Jayapura, Rabu (20/3/2024), mengatakan ini merupakan aksi nyata Pertamina dalam menjaga kelestarian laut. “Penanaman pohon mangrove hari ini merupakan kolaborasi bersama komunitas Mangrove Dok VIII Jayapura sebagai bentuk TJSL dan juga guna mencegah terjadinya abrasi,” katanya.

Baca Juga

Menurut Sunardi, penanaman mangrove ini bagian dari upaya Pertamina pada dekarbonisasi yang berkontribusi mengurangi emisi. “Ini upaya menjaga lingkungan dimana kami sendiri kerjanya bersentuhan dengan laut, sehingga perlu dilakukan penanaman pohon mangrove agar ekosistem laut dapat terjaga,” ujarnya.

Pihaknya berharap penanaman mangrove ini dapat menjaga habitat dan ekosistem laut di sekitar pesisir laut yang berdekatan dengan fuel Terminal BBM Jayapura. “Apalagi penanaman ini dapat berkontribusi untuk menahan laju pemanasan global, karena mangrove bisa membantu mengurangi emis karbon dioksida,” katanya lagi.

Sekretaris Komunitas Mangrove Dok VIII Jayapura Charles Toto mengatakan untuk penanaman ini dibagi menjadi dua tahap, yang pertama 1.000 pohon, kemudian pada April mendatang barulah 2.000 bibit lagi. “Karena di area penanaman merupakan daerah vital yang perlu dijaga, sehingga kolaborasi ini sangat penting dilakukan,” katanya pula.

Menurut Charles, kegiatan ini bagian dari contoh untuk BUMN lainnya di Papua, agar dapat menjaga ekosistem laut secara bersama-sama. “Dalam menjaga alam ini dibutuhkan kolaborasi bersama, sehingga ke depan ada lagi kegiatan lainnya bersama BUMN lainnya karena apa yang dibutuhkan alam itu juga menjadi kebutuhan manusia,“ kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement