Rabu 20 Mar 2024 19:35 WIB

Sineas Muslim Amerika Ceritakan Keunikan Jalani Ibadah Ramadhan di Detroit

Ada beberapa ada tradisi Ramadhan unik dan istimewa di Detroit, AS.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Produser film Muslim Amerika Razi Jafri saat wawancara bersama Republika di Jakarta, Sabtu (16/3/2024).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Produser film Muslim Amerika Razi Jafri saat wawancara bersama Republika di Jakarta, Sabtu (16/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sineas Muslim Amerika Serikat, Razi Jafri, menceritakan keunikan menjalani ibadah puasa Ramadhan di tempat asalnya. Sutradara film dokumenter berjudul Hamtramck, USA itu menyampaikannya di sela aktivitasnya di @America, Pacific Place, Jakarta dalam rangkaian acara American Film Showcase (AFS).

"Ramadhan di Amerika Serikat merupakan pengalaman yang sangat unik. Saya sangat beruntung saya tinggal di kota bernama Detroit. Detroit memiliki konsentrasi Muslim yang sangat besar yang tinggal di sana," kata Razi kepada Republika.co.id

Baca Juga

Disampaikan Razi, ada beberapa tradisi yang sangat unik dan istimewa di Detroit dan telah berkembang selama beberapa tahun terakhir. Salah satu tradisinya adalah festival sahur, yang dimulai sejak tengah malam hingga sekitar pukul 04.00.

Dalam festival tersebut, ditampilkan nasyid dan lagu-lagu Islami, juga lantunan ayat Alquran. Terdapat makanan yang dijual yang bisa dinikmati bersama untuk bersantap sahur. Menurut Razi, itu merupakan salah satu tradisi unik untuk merayakan Ramadhan.  

Selebihnya, menurut Razi, aktivitas di bulan Ramadhan serupa dengan umat Islam lain di tempat berbeda, seperti berbuka puasa dan Sholat Tarawih berjamaah di masjid atau di rumah. Menurut Razi, Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk lebih giat beribadah dan menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, dan kerabat. 

Produser tayangan dokumenter Three Chaplains tersebut menyampaikan cukup banyak mualaf di Amerika Serikat. Ramadhan menjadi waktu yang istimewa untuk menyambut mereka ke dalam komunitas Muslim. Razi kerap mengatakan kepada rekan-rekannya yang baru memeluk Islam, bahwa menjadi Muslim di Amerika seperti menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Hal itu lantaran menjadi Muslim di Amerika ada peluang besar untuk berjumpa dan berhubungan baik dengan Muslim lain yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Terdapat komunitas Muslim Afrika-Amerika, Asia Selatan, Arab, dan banyak lagi. Razi senang bisa merasakan tradisi berbuka puasa bersama yang berbeda-beda di tiap komunitas itu.  

"Menurut saya, ini adalah salah satu hal yang paling unik tentang Islam di Amerika, dibandingkan dengan banyak tempat lain, yaitu kami memiliki komunitas Muslim yang sangat multikultural, sehingga mengamalkan Islam dan merayakan Ramadhan merupakan hal yang sangat unik di Amerika Serikat," ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement