Rabu 20 Mar 2024 20:14 WIB

Sudah Terjadi Tanda-Tanda Kecil Semakin Dekatnya Kiamat Menurut Hadits

Para pengumpul hadits menulis bab khusus mengenai kejadian-kejadian sebelum kiamat.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Hari Kiamat (Ilustrasi)
Hari Kiamat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tanda-tanda kecil tentang semakin dekatnya hari kiamat banyak disebutkan dalam banyak hadits shahih. Para pengumpul hadits bahkan menulis bab khusus mengenai kejadian-kejadian sebelum datangnya hari kiamat dalam bab al-Fitan atau kejadian besar yang menguji keimanan seseorang. 

Banyak ulama telah menulis tentang hal ini. Berikut ini disajikan rangkuman dari apa yang telah ditulis oleh para ulama tersebut.

Baca Juga

Tanda tanda kecil semakin dekatnya kiamat, pertama terbelahnya bulan. Peristiwa terbelahnya bulan sudah terjadi pada saat Nabi Muhammad SAW masih berada di Makkah. Kejadian ini merupakan jawaban atas tuntutan kaum musyrikin kepada Nabi Muhammad SAW untuk menunjukkan tanda-tanda kenabiannya. 

انْشَقَّ الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَقَّيْنِ حَتَّى نَظَرُوا إِلَيْهِ ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اشْهَدُوا . ( رواه أحمد عن ابن مسعود)

Bulan pernah terbelah menjadi dua bagian pada masa Nabi hingga orang-orang sama melihatnya. Lalu Nabi Muhammad SAW berkata, "Saksikanlah." (Riwayat Ahmad dari Ibn Mas'ud)

Kedua, munculnya api dari Madinah yang cahayanya bisa terlihat dari kota Busra di Syam (Suriah). Dalam sebuah riwayat dijelaskan seperti ini.

 لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَخْرُجَ نَارٌ مِنْ أَرْضِ الْحِجَازِ تُضِيءُ أَعْنَاقَ الْإِبِلِ بِبُصْرَى (رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة)

Hari kiamat tidak akan tiba sampai ada api yang keluar dari tanah Hijaz, sehingga leher unta yang di Busra bisa terlihat. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Tentang hadis ini, Imam Nawawi menjelaskan bahwa api yang dimaksud telah muncul pada tahun 654 Hijriyah. Ibnu Katsir mengutip Abu Syamah mengatakan, api tersebut muncul begitu besar dari sebelah timur Madinah. Api tersebut terus membara selama satu bulan. Dengan api tersebut seorang pengendara unta bisa terus berjalan pada malam hari dari Madinah hingga desa Tayma yang jaraknya sekitar 420 mil sebelah utara Madinah. 

Api tersebut menyembur dari suatu lembah yang panjangnya sekitar 4 farsakh dan lebar 4 mil. Batu meleleh bagaikan timah dan akhirnya menjadi seperti batubara. (dikutip dari Asyratus - Sa‘ah, menukil dari Ibnu Kasir dari an-Nihayah)

Ketiga, munculnya banyak Dajjal yang mengaku nabi, baik pada saat Rasul masih hidup maupun setelah wafat. Dalam satu hadis disebutkan bahwa jumlahnya sekitar 30 orang. Namun Nabi tidak memerincinya satu per satu.

لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُوْنَ كَذَّابُوْنَ قَرِيبٌ مِنْ ثَلَاثِيْنَ ، كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُوْلُ اللَّهِ . (رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة)

Hari kiamat tidak akan datang sampai muncul banyak dajal sang pembohong, (jumlahnya) sekitar 30 orang dan semuanya mengaku sebagai utusan Allah. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Keempat, banyaknya budak perempuan yang melahirkan tuannya, dan banyaknya bangunan yang tinggi. Tanda ini telah dijelaskan sendiri oleh Nabi ketika ditanya tentang tanda-tanda kiamat.

"Ada budak perempuan melahirkan tuannya, dan engkau akan melihat banyak orang yang tadinya tidak memakai sandal, tidak memakai baju, penggembala kambing, berlomba meninggikan bangunan." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Umar bin al-Khattab)

Ungkapan “budak perempuan melahirkan tuannya”, bisa diartikan secara hakiki, yaitu ketika banyak budak yang digauli pemiliknya, lalu melahirkan anak lelaki. Karena nasab anak lelaki mengikuti ayahnya maka jadilah dia tuan bagi ibunya sendiri yang masih berstatus budak. 

Ungkapan ini juga bisa dimaknai secara metaforis, bukan hakiki, yaitu banyak orang yang mendurhakai ibu sendiri dan memperlakukannya seperti budaknya sendiri. Secara garis besar hadis ini menggambarkan banyaknya hal-hal kontradiktif karena rusaknya akhlak di akhir zaman.

Adapun ungkapan banyaknya gedung yang tinggi telah tampak nyata dewasa ini. Banyak orang yang tadinya miskin, dari kampung pemaknaan atas kalimat “tidak memakai sandal dan baju, dan bekerja menggembalakan kambing” akhirnya mempunyai kekayaan yang melimpah.

Kelima, banyaknya kebodohan dan hilangnya ilmu (agama). Fenomena ini dijelaskan dalam hadis berikut ini.

"Sesungguhnya sebelum hari kiamat datang, ada hari-hari di mana kebodohan akan marak, ilmu akan menghilang, dan pembunuhan merajalela." (Riwayat al-Bukhari dari Abu Musa dan ‘Abdullah bin Mas‘ud)

"Di antara tanda-tanda hari kiamat ialah menghilangnya ilmu, banyaknya kebodohan, maraknya minuman keras, dan banyaknya perzinaan." (Riwayat al-Bukhari dari Anas)

"Waktu akan berdekatan, pengamalan ilmu sedikit, kekikiran merebak, fitnah merajalela, dan pembunuhan (al-haraj) makin marak. Para sahabat bertanya, “Apakah al-Haraj itu, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Pembunuhan, pembunuhan.” (Riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah)

 Demikian penjelasan Tafsir Ilmi: Kiamat Dalam Perspektif Alquran dan Sains yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 2011.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement