Kamis 21 Mar 2024 09:51 WIB

Meski Suara Naik, PKS Beri Catatan Penyelenggaraan Pemilu 2024

PKS memberi catatan penyelenggaraan Pemilu 2024 meski perolehan suara naik.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bilal Ramadhan
Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi. PKS memberi catatan penyelenggaraan Pemilu 2024 meski perolehan suara naik.
Foto: Dok.Republika
Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi. PKS memberi catatan penyelenggaraan Pemilu 2024 meski perolehan suara naik.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboebakar Alhabsyi menanggapi hasil Pemilu 2024 yang telah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rabu (20/3/2024) malam. Ia bersyukur capaian PKS di Pemilu tahun ini cukup bagus.

"Jika dibandingkan dengan Pemilu 2019, suara PKS ada kenaikan. Pada Pemilu kemarin perolehan PKS sebanyak 11,49 juta suara, tahun ini naik menjadi 12,73 juta suara," kata Aboebakar dalam keterangannya, Kamis (21/3/2024).

Baca Juga

Aboebakar mengatakan jika dipresentase, Pemilu 2019 PKS mendapatkan 8,21 persen. Tahun ini PKS memperoleh 8.34 persen dari total suara sah nasional.

"Dari sisi kursi di DPR pun insya Allah kita diproyeksikan naik, tadi kalau diotak atik, kemungkinan kita dapat 53 kursi, naik 3 kursi dari periode kemarin," ucapnya 

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah memilih PKS pada Pemilu 2024. Menurutnya kenaikan suara dan kursi PKS ini memberikan tambahan semangat kepada PKS untuk terus melayani rakyat dan berjuang bersama rakyat.

Selain itu Aboebakar juga menyoroti penyelenggaraan pemilu tahun ini. Ia pun memberikan sejumlah catatan penting, seperti persoalan siRekap yang banyak menimbulkan problematika.

"Sehingga kita perlu kembali menegaskan agar perhitungan pemilu menggunakan pola manual berjenjang," ujarnya.

Kemudian dirinya juga mendorong penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil. Menurutnya tidak boleh lagi ada penyelenggara pemilu yang terintimidasi. 

"Apa yang terjadi di PPK Tapos, Depok, tidak boleh terulang. Petugas PPK yang membuat pernyataan tidak mampu melanjutkan tugas lantaran merasa diintimidasi, hal ini adalah persoalan serius," ungkapnya.

Selain itu dirinya juga menyoroti soal adanya lonjakan suara pada partai tertentu. Ia pun mencontohkan sebagaimana yang terjadi di dapilnya ada partai yang suaranya cuman dua ribu, namun pas di pleno jadi tujuh belas ribu, bahkan saksinya sendiri sampai bingung. 

"Hal seperti ini tidak boleh terulang pada pemilu mendatang," tegasnya.

"Kita berharap berbagai kekurangan yang terjadi di pemilu kali ini akan bisa diperbaiki pada pemilu yang akan datang," imbuhnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement