Kamis 21 Mar 2024 11:52 WIB

Dampak Perang Gaza, FBI Kian Ketat Awasi Komunitas Muslim 

Agen FBI menginterogasi orang Palestina selama satu atau dua pekan terakhir.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Puluhan umat Muslim serta petugas dari Departemen Kepolisian New York (NYPD) mengambil bagian dalam Parade Tahunan Hari Muslim Amerika ke-38 di Kota New York, Amerika Serikat (AS) pada Ahad (26/9/2022).
Foto: About Islam
Puluhan umat Muslim serta petugas dari Departemen Kepolisian New York (NYPD) mengambil bagian dalam Parade Tahunan Hari Muslim Amerika ke-38 di Kota New York, Amerika Serikat (AS) pada Ahad (26/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pengacara muslim Amerika mengatakan muslim-muslim di Amerika menjadi sasaran penyelidikan dan interogasi Biro Investigasi Federal (FBI) selama perang Israel di Gaza.

Pengacara hak-hak sipil untuk kantor Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Dina Chehata mengatakan sejak Israel membombardir dan menginvasi Gaza bulan Oktober lalu kantornya di Los Angeles "menerima banyak keluhan dari anggota komunitas Palestina, Arab dan muslim di Southern California, agen-agen FBI menanyai anggota komunitas secara langsung, baik melalui telepon atau mendatangi rumah mereka."

Baca Juga

Dalam laporan kantor berita Anadolu Agency, Chehata menyebutnya pengawasan dan interogasi FBI pada komunitas kami. Ia mengungkapkan, beberapa keluhan berpusat pada insiden di mana penegak hukum federal dan lokal bertanya pada anggota komunitas kami apakah mereka mendukung Hamas, apakah mereka mendukung penggunaan kekerasan atas alasan agama dan pandangan mereka pada Israel dan Hamas.

"CAIR yakin banyak orang di komunitas kami diawasi dan diintai oleh FBI. Kami juga tahu FBI melacak banyak orang yang tidak melapor langsung ke kami. Oleh karena itu kami tahu jumlah laporan yang kami terima tidak mewakili angka orang-orang yang dilacak FBI sebenarnya, lebih banyak orang yang diinvestigasi," kata Chehata seperti dikutip Middle East Monitor, Rabu (21/3/2024).

"Kami sudah mengeluarkan peringatan pada komunitas kami untuk berhati-hati karena kami menyadari beberapa laporan agen-agen FBI menginterogasi orang Palestina selama satu atau dua pekan terakhir," tambahnya.

Selama Israel melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza lima bulan terakhir. Negara-negara Barat mengalami peningkatan sentimen anti-Muslim atau Islamofobia. Peningkatan ini mengarah pada serangan fisik pada individu tertentu. Seperti penembakan tiga anak muda Palestina-Amerika dan pembunuhan seorang anak di AS.

Middle East Monitor mengatakan pengawasan yang dilakukan petugas keamanan terhadap muslim, Arab dan Palestina tidak hanya semakin mengkhawatirkan tapi juga menunjukan bias pihak berwenang pada komunitas tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement