Anti Boncos Sehabis Lebaran, Ini Tips Kelola Gaji dan THR

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi

Kamis 21 Mar 2024 13:30 WIB

CEO & Lead Financial Trainer QM Financial Ligwina Hananto memberikan paparan sebelum acara Financial Dialogue Special QM Financial 20 Tahun di Jakarta, Ahad (29/10/2023). Foto: Republika/Prayogi CEO & Lead Financial Trainer QM Financial Ligwina Hananto memberikan paparan sebelum acara Financial Dialogue Special QM Financial 20 Tahun di Jakarta, Ahad (29/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengeluaran saat Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri  biasanya selalu meningkat karena adanya berbagai kebutuhan menjelang lebaran. Tidak jarang, sebagian masyarakat yang mengeluhkan sulitnya mengatur pengeluaran yang bengkak saat Lebaran bahkan tidak tersisa hingga bertemu gajian berikutnya.

CEO dan Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto, membagikan tips agar pengelolaan keuangan tetap terjaga hingga setelah Lebaran. Ligwina menyarankan agar penghasilan gaji bulanan khususnya Maret ini mulai periode 25-1 April digunakan untuk pengeluaran rutin, bukan untuk kebutuhan hari raya. Sehingga, gajian bulan ini harus cukup sampai gajian berikutnya tanggal 25 April atau 1 Mei.

Baca Juga

"Yang sering terjadi nih dari tahun ke tahun padahal tiap tahun kita ada lebaran ya, liburan THR habis, gajiannya juga abis. Apes enggak sih yang kayak gitu," ujar Ligwina dalam Buka Puasa Bersama dan Peluncuran Program Emak Hemat Gojek di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).

Karena itu, ia meminta agar memastikan agar penggunaan uang gaji dan THR dipisah. Komponen gaji harus dialokasikan untuk biaya kebutuhan rutin. Ia memiliki rumus perhitungan dalam mengelola keuangan yakni 1-2-3-4. Yakni 10 persen menabung, 20 persen gaya hidup, 30 persen cicilan utang, dan 40 persen biaya hidup.