REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa bank terbesar di Kanada untuk pertama kalinya mengatakan bahwa upaya pembiayaan hijau mereka belum tentu mengurangi pertumbuhan emisi. Pernyataan ini keluar setelah bertahun-tahun mendapat tekanan dari para aktivis untuk meningkatkan transparansi dalam tujuan-tujuan iklim mereka.
Bank-bank Kanada, yang disebut-sebut sebagai salah satu penyandang dana bahan bakar fosil terbesar di dunia, telah menuai kritik dari para aktivis iklim dan investor karena menggunakan pembiayaan terkait keberlanjutan (sustainability-linked financing/SLF) hanya untuk mendapatkan jejak karbon yang lebih rendah dan bukannya mengambil langkah yang berarti ke arah itu.
Dalam laporan iklim tahunan terbaru, banyak bank Kanada telah menjanjikan miliaran dolar dalam bentuk pembiayaan berkelanjutan untuk mendekarbonisasi sektor-sektor yang menghasilkan emisi tinggi, sembari menyoroti tantangan-tantangan utama untuk mencapai tujuan mereka.
"Pertanyaan bagi para regulator adalah apakah cukup bagi bank-bank tersebut untuk memasukkan penyangkalan singkat ini ke dalam pelaporan ESG mereka, atau apakah mereka perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan memberi tahu para investor dan masyarakat bahwa angka-angka keuangan besar yang mereka promosikan sebagai hijau belum tentu menambah pengurangan emisi sama sekali," kata Matt Price, direktur eksekutif Investor for Paris Compliance.