Kamis 21 Mar 2024 15:08 WIB

Hikmah Allah Menciptakan Air

Air merupakan karunia yang diberikan Allah SWT kepada seluruh makhluknya.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjung Hermann air di objek wisata air terjun Kulukubuk, Desa Madobag, Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Pengunjung Hermann air di objek wisata air terjun Kulukubuk, Desa Madobag, Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia membutuhkan air untuk menyegarkan tenggorokan ketika haus. Tanpa air, seluruh hewan termasuk manusia akan lemas.

Pun dengan tumbuh-tumbuhan juga membutuhkan air agar tumbuh. Karena itu air sangat vital bagi keberlangsungan hewan dan tumbuhan.

Baca Juga

Imam Al-Ghazali dalam bukunya Majmu'ah Rasaul menjelaskan kebutuhan hewan dan tumbuhan termasuk manusia adalah alasan mengapa Allah SWT menciptakan air. Allah SWT sudah mengatur mereka membutuhkan air untuk tumbuh sekaligus sumber energi.

Al-Ghazali mengatakan air merupakan karunia yang diberikan Allah SWT kepada seluruh makhluknya. Maka dari itu, menurut Al-Ghazali sangat aneh apabila manusia lalai terhadap nikmat besar yang dilimpahkan Allah SWT. Jika Allah SWT membatas air tak dapat dibayangkan betapa menderitanya seluruh makhluk di bumi ini.

Al-Ghazali menambahkan dari segi kelembutan dan kehalusan air, ketika menyentuh tanah, bagian-bagiannya akan menyentuh ruas dan langsung diserap sebagai makanan akar-akar pepohonan untuk kemudian dengan kelembutannya ia naik merayap melalui medium panas matahari ke pucuk-pucuk pepohonan dan tumbuhan. Padahal karakter awalnya air adalah turun (ke bawah).

Allah SWT menciptakan kelezatan tersendiri...

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَمُبَشِّرًاۢ بِرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِى اسْمُهٗٓ اَحْمَدُۗ فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ قَالُوْا هٰذَا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata.”

(QS. As-Saff ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement