REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terdapat sejumlah amalan – amalan yang baik untuk dilakukan pada bulan suci Ramadhan, salah satunya adalah shalat tasbih. Shalat tasbih merupakan shalat sunnah yang dapat dijadikan amalan untuk mendapatkan malam Lailatul Qadr.
Shalat tasbih adalah shalat sunnah dua hingga empat rakaat yang berisi bacaan tasbih pada setiap rakaatnya. Di setiap rakaatnya, tasbih yang diucapkan adalah sebanyak 75 kali. Maka, dalam empat rakaat shalat tasbih yang dilakukan akan diucapkan sebanyak 300 kali tasbih, dikutip dari buku berjudul Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW, Kamis (21/03/2024).
Dashyatnya kemuliaan shalat tasbih tertulis pada Hadits Riwayat Abu Dawud sebagai berikut,
"10 macam kebaikan itu adalah, Paman mengerjakan salat 4 rakaat, dan setiap rakaat membaca Al Fatihah dan surat, apabila selesai membaca itu, dalam rakaat pertama dan masih (dalam posisi) berdiri, bacalah "Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar" sebanyak 15 kali, lalu rukuk, dan dalam rukuk membaca bacaan seperti itu sebanyak 10 kali, kemudian mengangkat kepala dari rukuk (iktidal) juga membaca itu 10 kali, lalu sujud juga membaca 10 kali, setelah itu mengangkat kepala dari sujud (duduk di antara dua sujud) juga membaca 10 kali, lalu sujud juga membaca 10 kali, kemudian mengangkat kepala dan membaca 10 kali, jumlahnya ada 75 kali dalam setiap rakaat, paman dapat melakukannya dalam 4 rakaat."
Dari hadits tersebut dijelaskan, bahwa keutamaan yang begitu besar dalam shalat tasbih. Dengan empat rakaat shalat tasbih semua dosa yang dilakukan oleh orang yang mengamalkannya diampuni oleh Allah SWT. Dapat disimpulkan dari ungkapan Nabi Muhammad SASW yang memerinci secara detail sifat-sifat dosa yang diampuni, yaitu dosa awal dan akhir, sengaja dan tidak sengaja, kecil dan besar, sembunyi dan terang-terangan.
Bahkan Sayid Muhammad Al-Maliki menyebutkan bahwa dosa besar pun dapat terampuni hanya dengan melakukan shalat tasbih ini. Hanya saja beliau juga menggarisbawahi bahwa pengampunan itu apabila pelaksanaan shalat tasbih tersebut dibarengi dengan pemenuhan syarat-syarat bertaubat yang terdiri dari istigfar, penyesalan, dan tekad kuat untuk tidak mengulangi.
keutamaan shalat tasbih dapat dilihat bahwa Nabi Muhammad SAW dalam menganjurkan melakukan shalat sunnah tesebut. Secara runtut Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar shalat tasbih ini dilakukan sehari sekali, bila tidak mampu maka seminggu sekali, sebulan sekali, setahun sekali, hingga setidaknya sekali seumur hidup.