Kamis 21 Mar 2024 18:12 WIB

Negara-Negara yang Setop dan Lanjutkan Ekspor Senjata ke Israel

Kanada tak meloloskan izin ekspor senjata ke Israel sejak 8 Januari tahun ini.

Pesawat Tempur F-35
Foto: Anadolu Agency
Pesawat Tempur F-35

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA – Kian memburuknya situasi di Gaza akibat serangan militer Israel memicu sejumlah negara pengekspor senjata berubah haluan. Mereka menghentikan ekspor ke Israel karena khawatir senjata itu digunakan Israel membantai warga Gaza. 

Kanada dalam pernyataannya, Rabu (20/3/2024) menegaskan tak meloloskan izin ekspor senjata ke Israel sejak 8 Januari tahun ini. ’’Kanada salah satu rezim izin ekspor paling teliti di dunia. Tak ada izin ekspor barang berbahaya ke Israel,’’ demikian pernyataan Kanada.

Baca Juga

Kantor Menlu Kanada Melanie Joly menambahkan, izin ekspor yang disetujui sebelum 8 Januari tetap berlaku. Pembekuan berlanjut hingga Ottawa yakin senjata itu digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku di Kanada.

Aturan di Kanada melarang ekspor senjata jika diyakini akan digunakan dalam pelanggaran serius hukum humaniter internasional atau kekerasan serius terhadap perempuan dan anak-anak. Lainnya, apakah senjata itu menghadirkan perdamaian dan keamanan atau sebaliknya. 

Di sisi lain, pertimbangan pelarangan ekspor ini juga soal keberlanjutan pemerintahan dalam negeri. Pemerintah minoritas yang dipimpin Partai Liberal bergantung pada dukungan partai kiri, New Democrats yang menyerukan sikap lebih keras terhadap Israel atas serangan ke Gaza. 

Kanada memang mengekspor dalam jumlah kecil senjata ke Israel tetapi langkahnya dianggap penting. Pekan lalu mereka mengisyaratkan menghentikan ekspor peralatan militer tak mematikan sejak Januari karena perubahan cepat situasi di Gaza. 

Awal Maret lalu, kelompok pro-Palestina dan para pengacara HAM mengajukan gugatan untuk menghentikan Pemerintah Kanada mengekspor peralatan dan teknologi militer ke Israel. Sejak perang 7 Oktober 2024, nilai eskpor senjata Kanada ke Israel naik. 

Paling tidak Kanada telah mengizinkan izin ekspor baru senilai 28,5 juta dolar kanada atau 21 juta dolar AS. Nilainya lebih tinggi dibandingkan izin ekspor tahun sebelumnya. Lalu, negara mana lagi yang bersikap sama dengan Kanada?

Di Belanda, pengadilan memberikan waktu sepekan untuk memblokir semua ekspor suku cadang pesawat tempur F-35. Israel menggunakan pesawat tempur ini untuk mengebom Gaza. Hingga kini lebih dari 30 ribu warga sipil Gaza meninggal akibat serangan udara Israel.

Putusan pengadilan ini bermula dari gugatan yang didaftarkan organisasi kemanusiaan Belanda, Oxfam Novib, PAX Netherlands Peace Movement Foundation, The Rights Forum yang menentang ekspor suku cadang F-35 yang dilakukan  Pemerintah Belanda ke Israel. 

‘’Tak bisa disangkal jelas terlihat risiko dalam mengekspor suku cadang F-35 yakni bisa saja pesawat ini digunakan dalam pelanggaran hukum kemanusiaan internasional,’’ demikian pernyataan yang disampaikan pengadilan seperti dilansir laman Aljazirah

Di Belgia, terdapat  menangguhkan dua izin ekspor bubuk mesiu ke Israel pada 6 Februari lalu. Pemerintah merujuk pada putusan awal International Court of Justice (ICJ) yang menyatakan Israel kemungkinan melakukan genosida di Gaza. 

Secara terpisah, perusahaan berbasis di Jepang, yakni Itochu Corporation pada 5 Februari menyatakan akan mengakhiri kemitraan dengan pembuat senjata asal Israel, Elbit Systems pada akhir bulan tersebut. 

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement