Kamis 21 Mar 2024 19:34 WIB

Saat Ini Timnas Inonesia Versus Vietnam: Bagaimana Sepakbola Dalam Islam?

Bagaimana umat Islam bermain sepakbola?

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Partner
.
Foto: network /Muhammad Subarkah
.

Para pemain sepakbola kondang yang merupakan seorang Muslim.
Para pemain sepakbola kondang yang merupakan seorang Muslim.

Bagi umat Islam yang taat, Islam bukan hanya sebuah agama, tetapi sebuah cara hidup. Secara umum, bermain sepak bola dalam Islam tidak dilarang, asalkan memenuhi syarat-syarat berikut:

(1) Dalam permainan, aurat (bagian tubuh yang dilarang dilihat orang lain; bagi laki-laki, bagian tubuh antara pusar dan lutut) pemain harus ditutup.

(2) Dalam keadaan apa pun selama pertandingan atau dalam persiapan pertandingan, para pemain tidak boleh melewatkan lima kewajibnya, yakni shalat.

Hal ini karena ketertarikan terhadap sepak bola tidak boleh mengalihkan perhatian mereka dari mengingat Yang Maha Kuasa atau membuat mereka menjadi fanatik terhadap permainan tersebut.

Begitu pula dengan menonton pertandingan tidak boleh menghalangi orang untuk melaksanakan shalat wajib tersebut.


(3) Terkadang tanggal pertandingan sepak bola penting jatuh pada bulan Ramadhan. Maka meski bermain sepak bola, bagaimanapun membutuhkan aktivitas fisik yang ekstensif. Namun dalam situasi ini, betapapun pentingnya permainan tersebut, pemain Muslim tidak berhak meninggalkan puasanya.

(4) Sangat jarang sebuah permainan berlalu tanpa adanya trauma fisik bagi pemainnya. Terkadang, pemain dengan sengaja melakukan tindakan terhadap lawannya sehingga menyebabkan mereka cedera. Tindakan seperti ini juga dilarang dalam Islam. Menyakiti orang lain dengan sengaja harus diberi kompensasi!

(5) Perkelahian, bahasa kotor atau makian, dan pertengkaran tidak boleh menjadi bagian dari permainan.

(6) Islam melarang keras segala bentuk penilaian yang tidak adil dalam pertandingan sepak bola, maupun dalam jenis olahraga lainnya.

(7) Dilarang melakukan judi sebagai bentuk penipuan terkait dengan permainan sepak bola.

(8) Setiap permainan memiliki pemenang dan pecundang. Seperti yang diketahui, dalam sepak bola tidak ada pemenang mutlak, karena pemenang hari ini bisa saja menjadi pecundang di esok hari.

Oleh karena itu, ajaran Islam menyatakan para pemain dilarang membenci pemain lain hanya karena ingin atau bernafsu menang. Dan jika Anda menang, ucapkan terima kasih kepada Sang Pencipta atas kesuksesan Anda: Jika kalah, sekali lagi ucapkanlah alhamdulillah tidak kalah dengan skor yang lebih buruk dan memalukan.

Semua hal di atas berlaku untuk Muslim yang bermain sepak bola . Begitu pula dengan beberapa syarat atau persyaratan lain sesuai dengan ajaran di mana harus dipenuhi juga oleh Muslim yang merupakan para pecinta sepak bola.


Ajaran Islam untuk penggemar sepak bola

Tidak ada seorang pun yang dilarang untuk menyukai tim sepak bola tertentu dan mendoakan kesuksesannya. Namun, beberapa tindakan yang disebut melampaui batas yang dapat diterima. Untuk menonton pertandingan tim favorit mereka, para penggemar berkumpul di depan TV atau di tempat lain tidak boleh mengonsumsi alkohol. Mengkonsumsi minum keras dalam ajaran Islam di larang keras.

Baik di stadion maupun di depan layar TV, penayangan pertandingan memang kadang diiringi dengan suasana yang sangat mencekam. Kita mungkin merasa bahwa orang-orang tiba-tiba melupakan cara bercakap-cakap yang beradab, dan beralih sepenuhnya ke penggunaan bahasa kotor.

Cacian hingga teriakan kotor sebagian besar ditujukan kepada juri dan penjaga gawang. Pada saat itu sangat berbahaya bila anak-anak yang menyaksikan bagaimana ayah mereka mengungkapkan perasaan terhadap permainan tersebut, membuat kesimpulan mereka sendiri, yang sering kali meninggalkan jejak abadi pada generasi baru ini. Maka Islam mengajarkan para penonton sepakbola mampu menahan diri.

Seringkali, setelah tim favorit mereka kalah, para penggemar menjadi mabukn yang kemudian pergi mendatangi penggemar klub lawannnya untuk membalas dendam. Alhasil itu kemudian berakhir dengan perkelahian. Lazimnya para fans klub sepakbola mengamuk tanpa ampun, Mereka perusakan properti, dan pembakaran mobil.

Dalam kasus yang paling ekstrim, bahkan pada waktu perkelahian antar fanss itu ada korban manusia. Tentu saja, semua tindakan penggemar seperti itu dilarang. Islam jelas melarangnya dengan keras. Sebab, bila dijalankan baik bermain hingga menonton sepakbola dapat merupakan tindakan yang bernilai ibadah.

sumber : https://algebra.republika.co.id/posts/296944/saat-ini-timnas-inonesia-versus-vietnam-bagaimana-sepakbola-dalam-islam-
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement