REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Luciano Spalletti memperingatkan Italia ‘berisiko dipermalukan’ tanpa sikap yang tepat melawan Venezuela, namun taktik barunya terinspirasi oleh Manchester City asuhan Pep Guardiola
Azzurri akan turun ke lapangan di Fort Lauderdale pada hari Jumat (22/3/2024) dini hari WIB dalam pertandingan persahabatan internasional pertama dari dua pertandingan persahabatan internasional yang digelar di Amerika Serikat. Laga lainnya akan terjadi pada hari Ahad di New Jersey melawan Ekuador.
“Jika kita tidak hati-hati dan tidak mempunyai sikap yang benar, kita berisiko dipermalukan,” kata sang pelatih dalam konferensi persnya.
“Venezuela adalah tim yang sangat mengandalkan fisik, sejak Fernando Batista mengambil alih sebagai pelatih, mereka hanya kalah satu kali dari 10 pertandingan, yaitu 1-0 saat bertandang ke Argentina. Mereka berada di urutan keempat dalam kualifikasi Piala Dunia. Ini adalah pertandingan yang sangat sulit," ujarnya menambahkan.
Spalletti sangat menyadari bahwa Italia biasanya kesulitan dalam pertandingan persahabatan dan ingin menanamkan mentalitas yang tepat pada mereka di setiap pertandingan.
“Setiap kali kita menginjakkan kaki di lapangan itu, kita harus merasakan kegembiraan dan itu berarti menghadapinya dengan serius. Saya merasa seperti berada di surga. Nazionale adalah kebahagiaan bagi saya dan saya sangat senang melakukan pekerjaan saya dengan mengenakan seragam ini," kata dia.
“Saya mendedikasikan seluruh waktu saya untuk Nazionale dan saya jamin kerendahan hati dan usaha akan selalu maksimal untuk memberikan kegembiraan bagi mereka yang mencintai Azzurri, terutama ketika kami diterima oleh komunitas Italia di seluruh dunia. Kami ingin membuktikan bahwa mereka dapat mempercayai kami dan kami ingin memberikan mereka rasa hormat yang setinggi-tingginya.”
Spalletti mengatakan bahwa ia bermaksud menggunakan pertandingan persahabatan ini untuk bereksperimen dengan sesuatu yang berbeda dari 4-3-3 dan menjelaskannya lebih detail.
"Kami akan bermain dengan formasi 3-4-2-1 atau 3-2-4-1, tergantung seberapa tinggi posisi pemain sayap.”
Ada dugaan bahwa hal ini terinspirasi oleh Manchester City asuhan Guardiola, terutama setelah Spalletti membahas perlunya taktik yang “lancar”.
Ia berharap hal ini bisa memaksimalkan karakteristik para pemain Italia yang memiliki segudang sosok kreatif dan sangat sedikit striker yang keluar-masuk.
“Federico Chiesa harus beradaptasi di lima saluran di lapangan,” sedangkan di Juventus, ia cenderung ditempatkan lebih ke tengah.