REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Pusat Komplek Olahraga Bung Karno (PPKGBK) menerapkan program pengendalian sampah (Waste Management) lewat kampanye bertajuk “Datang Bersih, Pulang Bersih. Jangan Nyampah #JagaGBK Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?”.
Kampanye Jangan Nyampah #JagaGBK merupakan bentuk komitmen GBK dalam menghadirkan program perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran GBK People (sebutan pengunjung GBK) dalam menerapkan pola kebiasaan baru membuang sampah di ruang publik.
Seperti diketahui, selain digunakan sebagai tempat berolahraga, kawasan GBK juga menjadi venue berbagai event olahraga dan non olahraga bertaraf dunia. Ada sekitar 400 event diselenggarakan setiap tahun di kawasan GBK yang secara keseluruhan memiliki luas lahan 279 hektar.
Ironisnya, total kuantitas sampah di GBK yang berasal dari event selama mencapai sekitar 10 ribu meter kubik setiap tahunnya. GBK melihat urgensi sekaligus berkomitmen penuh dalam pengendalian sampah mengacu pada visi GBK yaitu menjadi kawasan olahraga yang berkelas dunia yang terintegerasi, modern, dan ramah lingkungan.
GBK ingin mengajak masyarakat berkolaborasi serta turut aktif, sadar dan menjadikan kawasan GBK menjadi kawasan olahraga yang bersih, rapi, ramah lingkungan sebagai salah satu syarat naik level kelas dunia.
Lewat program perbaikan pengelolaan sampah berkelanjutan “Jangan Nyampah #JagaGBK”, GBK berharap pengunjung tidak meninggalkan sampah sembarangan, membantu memungut sampah yang terlihat, kemudian membuang sampah ke dalam tempat sampah yang telah disediakan.
Tempat sampah di GBK dibuat dalam 2 kategori yaitu “Sampah Makanan”dan “Sampah Minuman” dari sebelumnya sampah organik/anorganik dan sampah basah/kering.
Pemberian kategori baru ini dilakukan berdasarkan observasi sampah pengunjung GBK yang sebagian besar di antaranya hanya terdiri dari makanan dan minuman.
Selain kemudahan dari sisi pengunjung, sampah yang telah dibedakan akan mempercepat proses pengolahan sampah secara signifikan. Sampah minuman khususnya botol plastik akan langsung diproses di unit pencacahan sebagai langkah awal daur ulang yang telah diimplementasikan sejak tahun 2021.
Dalam jangka panjang, kampanye “Jangan Nyampah #JagaGBK” diharapkan bisa mewujudkan GBK bisa menjadi pioneer bagi para pengelola kawasan lainnya yang concern terhadap kebersihan khususnya pengelolaan sampah.
Direktur Umum PPKGBK, Hadi Sulistia menyampaikan, pelaksanaan gerakan Kampanye “Jangan Nyampah #JagaGBK” diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya GBK People untuk mulai bijak terhadap sampah yang dibawanya sendiri.