Jumat 22 Mar 2024 00:04 WIB

Golkar Dinilai Memiliki Peran Penting Jaga Stabilitas Pemerintahan Prabowo-Gibran

Golkar juga dinilai menjadi partai paling berperan pada kemenangan Prabowo-Gibran.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) menyerahkan jaket Partai kepada Capres Prabowo (kanan) dalam Rapimnas Partai Golkar di markas partai berlogo pohon beringin itu, Jakarta Barat, Sabtu (21/10/2023)
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) menyerahkan jaket Partai kepada Capres Prabowo (kanan) dalam Rapimnas Partai Golkar di markas partai berlogo pohon beringin itu, Jakarta Barat, Sabtu (21/10/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Ahmad Khoirul Umam menilai Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto memiliki peran besar dalam kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Meskipun, menurutnya, kemenangan Prabowo-Gibran juga ditopang kontribusi kolektif seluruh partai pengusung yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Khairul Umam menilai di bawah komando Airlangga, Golkar menjadi partai yang berperan besar dalam kemenangan Prabowo-Gibran dibandingkan partai-partai lain. "Golkar kontribusinya besar. Nah, yang menjadi titik bargaining position ke depan adalah kekuatan Golkar di parlemen," tutur Khairul Umam dalam keterangan, Kamis (21/3/2024).

Baca Juga

Pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran berhasil meraih kemenangan telak di Pilpres 2024. Keduanya berhasil meraih 58,57 persen atau sebanyak 96.214.691 suara. Menurut Umam, peran kunci dalam kesuksesan Prabowo-Gibran datang dari dukungan solid Partai Golkar. 

Sebab, partai berlambang pohon beringin itu mengalami kenaikan suara yang paling signifikan dibandingkan pemilu legislatif sebelumnya. Perolehan suara Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga mampu melonjak lebih dari 2 persen. 

Di Pemilu 2019, Golkar meraih 17.229.789 suara  atau 12,31 persen, Gerindra 17.594.839 suara atau 12,57 persen, Demokrat 10.876.507 suara  atau 7,77 persen, dan PAN 9.572.623 suara atau 6,84. Sedangkan di Pemilu 2024, Golkar meraih 23.208.654 suara (15,28 persen) atau naik 2,97 persen. Sementara Gerindra meraih 20.071.708 suara (13,22 persen) atau naik 0,65 persen, Demokrat 11.283.160 suara (7,43 persen) atau turun 0,34 persen, dan PAN 10.984.003 suara (7,23 persen) atau naik 0,39 persen.

Umam mengatakan, dengan perolehan suara itu, Golkar memiliki kekuatan 102 kursi di DPR RI. Menurutnya, jumlah itu hanya terpaut 7 kursi dengan peraih suara terbanyak Pileg 2024, PDIP dengan 109 kursi. Artinya, Golkar memiliki peran menciptakan stabilitas politik pemerintahan Prabowo-Gibran di parlemen.

"Jadi terpaut 7 kursi (dengan PDIP), Golkar akan memegang peran cukup strategis dalam pemerintahan Prabowo-Gibran," tegas Umam.

Dosen Universitas Paramadina itu menegaskan Golkar diharapkan Prabowo-Gibran menjadi salah satu kunci dalam meredam gejolak stabilitas politik dan dinamika yang ada di parlemen. Terlebih, jika partai oposisi melakukan manuver politik terhadap pemerintahan di DPR. "Itu menjadi titik kuat dari bargaining position Golkar bagi pemerintah ke depan," tutur Khairul Umam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement