Jumat 22 Mar 2024 01:34 WIB

Pelatih Vietnam Akui Indonesia Lebih Siap, tapi Sebut Gol Timnas Berbau Keberuntungan

Gol Indonesia yang dicetak Egy diawali oleh lemparan ke dalam Pratama Arhan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Pemain Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri melakukan selebrasi seusai mengalahkan Vietnam dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Pada pertandingan itu Indonesia menang dengan skor 1-0. Gol timnas Indonesia lahir dari kaki Egy Maulana Vikri di menit ke-52.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemain Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri melakukan selebrasi seusai mengalahkan Vietnam dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Pada pertandingan itu Indonesia menang dengan skor 1-0. Gol timnas Indonesia lahir dari kaki Egy Maulana Vikri di menit ke-52.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Vietnam harus pulang dengan tangan kosong setelah menerima kekalahan tipis 0-1 dari Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/3/2024) malam WIB. Kekalahan itu membuat the Golden Star Warriors tergusur dari peringkat kedua klasemen Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pelatih Vietnam Philippe Troussier menyebut timnya sempat menguasai pertandingan, tapi kesulitan untuk mencetak gol. Selain itu, secara tersirat ia mengatakan gol Indonesia hanyalah sebuah keberuntungan. Gol Egy Maulana Vikri pada menit ke-52 itu tercipta dari kemelut di mulut gawang Vietnam setelah lemparan ke dalam oleh Pratama Arhan. 

Baca Juga

"Kami tahu bahwa sejak awal laga tidak akan berjalan mudah. Kami tidak terkejut melihat Indonesia, yang benar-benar bisa mengantisipasi segala sesuatu yang akan terjadi di lapangan, sementara kami tidak bisa melakukan hal yang sama," kata Troussier setelah pertandingan.

Menurutnya, the Golden Star Warriors bermain bagus di babak pertama dan memiliki lebih banyak penguasaan bola. Sementara Indonesia, kata dia, tidak memiliki peluang untuk menyerang. Vietnam sejatinya lebih sering mengancam dan menerapkan transisi yang bagus, tapi mereka gagal mencetak gol.

"Jenis laga seperti ini, gol pertama akan jadi keberuntungan bagi yang mencetaknya, dan gol ini datang dari sebuah situasi berbau ketidaksiapan dari kami, karena itu bukan hasil dari strategi. Kami tahu bahwa bola itu akan datang, tapi ketika waktunya tiba, kami tak bisa melakukan apa-apa," ujarnya. 

Ia mengakui gol tersebut membuat tim asuhannya frustrasi. "Laga jadi tidak sama lagi bagi kami, segalanya jadi lebih sulit bagi kami, kami harus berusaha lebih dan menerapkan strategi baru, dan bisa dilihat kami frustrasi juga. Pemain kami kehilangan semangat dan kami akhirnya kalah," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement