Jumat 22 Mar 2024 05:09 WIB

Prabowo: Rakyat tidak Suka Politik Antagonistis Marah-Marah

Prabowo sebut rakyat ingin pemimpin rukun dan selalu gembira.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto saat menghadiri acara berbuka bersama di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024).
Foto: Republika/Febryan A
Capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto saat menghadiri acara berbuka bersama di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto menyebut, politisi yang hendak menggunakan pola politik antagonistis berarti tidak memahami keinginan rakyat. Menurutnya, rakyat Indonesia ingin para pemimpinnya rukun dan selalu bergembira.

"Mereka yang mau pakai pola politik yang selalu antagonistis, selalu marah-marah, selalu caci maki, (berarti) dia tidak mengikuti zaman, tidak merasakan apa yang diinginkan oleh rakyat," kata Prabowo dalam pidatonya saat acara buka puasa bersama di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024) malam.

Baca Juga

Prabowo menegaskan, rakyat Indonesia tidak menyukai pola politik antagonistis atau selalu menentang. Rakyat mau para pemimpin rukun.

"Ini juga membutuhkan waktu lama bagi saya untuk belajar (menyadari rakyat suka pemimpin rukun)," kata Prabowo sembari tersenyum dan disambut gelak tawa elite PAN yang hadir.

Prabowo diketahui kalah pada Pilpres 2014 dan 2019 melawan Jokowi. Kini, dia adalah pemenang setelah menggunakan strategi politik berbeda. Sekarang, ia tengah menghadapi gugatan sengketa hasil Pilpres 2024 yang diajukan oleh dua kompetitornya.

Sehari sebelum berpidato di markas PAN, Prabowo berulang kali mengajak seluruh rakyat Indonesia, termasuk yang tidak memilihnya, untuk kembali bersatu. Hal itu merupakan isi pidato kemenangannya yang dibacakan di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu malam, beberapa jam usai KPU RI mengumumkan bahwa dirinya pemenang Pilpres 2024.

"Kami mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama sama menatap ke depan, bersatu dan bergandengan tangan karena tantangan kita sebagai bangsa masih sangat besar," kata Prabowo malam itu.

Prabowo menjelaskan, perbedaan pilihan ataupun pendapat adalah hal yang baik dan harus dihormati. Dia pun menghormati rakyat yang memilih Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Namun, setelah berbeda pendapat, rakyat harus kembali bersatu.

"Marilah kita tidak mau menari di gendangnya orang lain. Jangan kita mau selalu dipecah belah. Cukup ratusan tahun kita dipecah belah. Cukup ratusan tahun kita dipecah belah oleh kamu imperialis dan kaum kolonialis. Cukup, cukup, cukup!," kata Prabowo.

"Indonesia sekarang bersatu, Indonesia sekarang kuat, Indonesia sekarang ingin bekerja untuk rakyat Indonesia, bukan untuk orang lain," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu menambahkan.

Prabowo lantas menekankan bahwa dirinya akan menjadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia. Dia juga berharap rakyat yang tidak memilihnya untuk memberikan kesempatan kepada Prabowo-Gibran untuk bekerja sekeras-kerasnya untuk seluruh rakyat Indonesia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement