REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus berupaya memperbaiki pelayanan dan berinovasi dalam penyelenggaraan haji. Contoh inovasi yang dilakukan pada penyelenggaraan Haji 2024 adalah dengan menambahkan International Patient Summary (IPS) atau berita riwayat kesehatan pada Kartu Kesehatan Jamaah Haji (KKJH) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan.
Inovasi yang dilakukan pemerintah tersebut sejalan dengan fokus utama dalam penyelenggaraan haji, yakni ramah lansia. Karena itu, riwayat kesehatan jamaah menjadi fokus utama.
Kepala Subdirektorat Data dan Siskohat Ditjen PHU Kementerian Agama Hasan Afandi menjelaskan, petugas akan mudah memberikan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji dengan inovasi IPS di KKJH yang berguna untuk memantau kondisi kesehatan selama menjalani ibadah di Arab Saudi. "KKJH ini memudahkan bila diperlukan pelayanan kesehatan sewaktu-waktu," kata Hasan Afandi di acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
KKJH yang sudah ada sejak 2018 itu sebagai ganti Buku Kesehatan Jamaah Haji (BKJH). Kartu ini sebagai bukti telah mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan menjadi kartu identitas bagi jamaah haji dan memudahkan pelayanan kesehatan.
Hasan menjelaskan, kartu tersebut dilengkapi QR code yang jika diakses dalam bentuk elektronik melalui aplikasi haji pintar, maka akan dapat dilihat informasi kesehatan jamaah terkait rekam medis, vaksinasi. "Dan riwayat pembinaan kesehatan jamaah haji," ucap dia.