REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pihaknya telah memberikan surat rekomendasi perpanjangan kontrak serta pengesahan IUPK untuk PT Vale Indonesia Tbk. Bola selanjutnya untuk perizinan kini ada di tangan Menteri Investasi Bahlil Lahadahlia.
"Dokumen resminya minggu ini. Tapi dari kita rekomendasinya sudah," kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (22/3/2024).
Perpanjangan kontrak juga telah disetujui oleh Kementerian ESDM sesuai kesepakatan saat pembahasan divestasi.
"Kira-kira 20 tahun. Ini kan MIND ID juga sudah jadi paling besar ya di situ," kata Arifin.
Vale Indonesia pascadivestasi mengaku perlu mendapatkan kepastian perpanjangan kontrak. Hal ini menimbang rencana pengembangan hilirisasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Arifin juga menjelaskan perencanaan hingga 20 tahun ke depan bukanlah sesuatu hal yang mudah, butuh perencanaan matang. Terlebih Vale mempunyai tiga proyek smelter nikel baru di Indonesia.
Hal itu yakni smelter nickel matte di Sorowako, Sulawesi Selatan, lalu smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, dan smelter feronikel di Bahodopi, Sulawesi Tengah.