REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manparekreaf) sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Salahuddin Uno mengaku, akan tetap istiqamah berada di partai Ka'bah, meski menurut KPU RI tidak lolos parlemen. PPP gagal mengirimkan kadernya ke Senayan, karena hanya meraih 5.878.777 suara atau 3,87 persen.
Padahal, aturan ambang batas parlemen berlaku 4 persen secara nasional. "Insya Allah istiqamah. Saya tetep di PPP. Per hari ini saya megang keanggotaan," kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusa, Jumat (22/3/2024).
Baca: Gagal ke Senayan, Ade Armando: Tuhan Belum Mengizinkan PSI
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merampungkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara nasional Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada Rabu (20/4/2024) malam WIB. Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak lolos ambang batas 4 persen atau dengan kata lain gagal ke Senayan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara mengatakan, partainya menggelar rapat konsolidasi internal pada Kamis (21/3/2024) malam WIB. Salah satu agendanya adalah mengevaluasi Sandiaga yang memimpin Bappilu PPP, yang sudah resmi dibubarkan usai Pemilu 2024.
"Partai Persatuan Pembangunan sudah menyatakan bahwa karena Bappilu selesai tugasnya sampai dengan tanggal 20 atau setelah pengumuman hasil rekapitulasi KPU. Maka semalam Bappilu sendiri sudah kita bubarkan di internal PPP," ujar Amir di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/3/2024).
Baca: Kalah Bersaing, Mulyanto Ahli Nuklir PKS Gagal Lolos ke Senayan
Partai berlambang Ka'bah itu diketahui terancam tak lolos ke parlemen setelah tak memenuhi angka 4 persen. Kendati demikian, PPP tak menyalahkan Sandiaga terhadap hasil yang pertama kali terjadi selama rentang 50 tahun.
"Kita juga tidak boleh menyalahkan satu dua orang, tapi pasti sekali lagi memang ada penanggung jawab terkait dengan pemenangan ini, tapi sekali lagi saya mengatakan kita tidak ingin saling menyalahkan di internal," ujar Amir.