Jumat 22 Mar 2024 18:49 WIB

Mendag: Ekonomi Digital Jadi Sumber Utama Pembangunan Indonesia

Untuk realisasikan potensi ekosistem digital, data menjadi aset paling berharga.

Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) saat mengunjungi data center E1 milik DCI Indonesia, Kamis (21/3/2024).
Foto: Dok.Republika
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) saat mengunjungi data center E1 milik DCI Indonesia, Kamis (21/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan ekonomi digital akan menjadi sumber utama dalam pembangunan Indonesia di masa kini dan mendatang.

Zulkifli menyebut, transaksi niaga elektronik berhasil mendorong pengembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga

"Pelaku usaha harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Ini penting sekali," ujar Zulkifli melalui keterangan di Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Proyeksi ini harus menjadi perhatian khusus para pelaku usaha, agar memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengembangkan dan memajukan bisnis dan usahanya. Menurut Zulkifli, dalam lima tahun terakhir ekonomi digital menunjukkan potensi yang besar bagi perekonomian nasional.

Tahun ini, perkiraan nilai transaksi bruto ekonomi Indonesia mencapai 82 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1.292 triliun. Angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi 110 miliar dolar AS pada 2025.

Selain itu, nilai ekonomi layanan pembayaran digital pada 2023 mencapai 313 miliar dolar AS atau tumbuh 10 persen dibanding 2022. Angka ini diproyeksikan terus tumbuh sebesar 15 persen hingga mencapai angka 417 miliar dolar AS pada 2025.

Sementara itu, pemerintah juga dituntut memberikan pelayanan publik dengan turut memanfaatkan perkembangan teknologi.

Dalam hal ini, pelayanan pemerintah secara elektronik akan berkontribusi terhadap efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, kemudahan akses bagi masyarakat, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas.

"Kementerian Perdagangan terus mendorong transformasi digital di sektor perdagangan, termasuk dalam hal pengembangan pemerintahan berbasis teknologi informasi. Layanan publik di Kemendag juga telah memanfaatkan teknologi informasi tersebut," ujarnya pula.

Zulkifli mengatakan, sejumlah layanan publik yang dijalankan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Antara lain sistem perizinan yang terintegrasi dengan Online Single Submission (OSS), Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), sistem layanan pengaduan konsumen, sistem pemantauan dan pengawasan siber e-Commerce, serta etalase produk UMKM.

Berdasarkan Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) 2023, layanan digital Kemendag berhasil meraih predikat sangat baik dengan memperoleh indeks 4,16. SPBE menilai aspek tata kelola, arsitektur, standar, dan keamanan yang berkelanjutan dari layanan digital pada kementerian dan lembaga.

Zulkifli menekankan, untuk mencapai potensi penuh dari ekosistem digital, data menjadi aset paling berharga yang harus dielaborasi dan dikelola dengan bijaksana.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement