Jumat 22 Mar 2024 22:06 WIB

Alquran Surat Al Insyirah Sebutkan Kemudahan Sebanyak Dua Kali, Ini Rahasianya

Allah SWT menjanjikan kemudahan untuk hamba-Nya.

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi berdoa minta kemudahan. Allah SWT menjanjikan kemudahan untuk hamba-Nya
Foto: ANTARA FOTO
Ilustrasi berdoa minta kemudahan. Allah SWT menjanjikan kemudahan untuk hamba-Nya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ayat 5 dan 6 dari Surat Al Insyirah atau surat as-Syarh berpesan agar manusia berusaha menemukan segi-segi positif yang dapat dimanfaatkan dari setiap kesulitan, karena bersama setiap kesulitan terdapat kemudahan. 

Alquran menegaskan bahwa beserta kesulitan ada kemudahan, penegasan ini diulang dua kali pada ayat 5 dan 6 dari surat Asy Syarh. Prof KH Quraish Shihab dalam Tafsir Al Mishbah arti, maksud dan pesan ayat tersebut. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Baca Juga

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا "Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. (QS Asy-Syarh Ayat 5). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا "Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan." (QS Asy-Syarh Ayat 6)

Prof KH Quraish Shihab menerangkan, ayat-ayat sebelumnya menjelaskan anugerah Allah SWT. Ayat 5 dan 6 Surat Asy Syarh di atas bagaikan menyatakan: Jika kamu telah mengetahui dan menyadari betapa besar anugerah Allah itu, maka dengan demikian, menjadi jelas juga bagimu, wahai Nabi (Muhammad) yang agung bahwa sesungguhnya bersama atau sesaat sesudah kesulitan ada kemudahan yang besar, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan yang besar.

Sepertinya, Allah SWT dalam ayat 5 dan 6 ini bermaksud menjelaskan salah satu sunnah-Nya yang bersifat umum dan konsisten. Yaitu setiap kesulitan pasti disertai atau disusul oleh kemudahan selama yang bersangkutan bertekad untuk mengatasinya. Ini dibuktikan-Nya dengan contoh konkret pada diri pribadi Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW datang sendiri, ditantang dan dianiaya, sampai-sampai beliau dan keluarganya diboikot kaum musyrikin di Makkah, tidak boleh berjual beli atau menikah, tidak boleh berbicara dengan beliau dan keluarganya selama setahun, disusul dengan setahun lagi sampai dengan tahun ketiga. Tetapi pada akhirnya tiba juga kelapangan dan jalan keluar yang selama ini mereka dambakan. 

Ayat-ayat di atas seakan-akan menyatakan: Kelapangan dada yang kamu peroleh wahai Nabi Muhammad SAW, keringanan beban yang selama ini kamu rasakan, keharuman nama yang kamu sandang, itu semua disebabkan karena sebelum ini kamu telah mengalami puncak kesulitan.

Namun kamu tetap..

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement