Jumat 22 Mar 2024 23:13 WIB

Draf Resolusi DK PBB Soal Gaza Rancangan AS Diveto Rusia, China

China sebut draf itu memungkinkan pembunuhan berkelanjutan terhadap rakyat Palestina.

Red: Reiny Dwinanda
 Warga Palestina mencari orang hilang di bawah reruntuhan rumah keluarga Al Hajj yang hancur akibat serangan udara Israel, di kamp pengungsi Al Nusairat, Jalur Gaza selatan, 19 Maret 2024.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Warga Palestina mencari orang hilang di bawah reruntuhan rumah keluarga Al Hajj yang hancur akibat serangan udara Israel, di kamp pengungsi Al Nusairat, Jalur Gaza selatan, 19 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Rusia dan China pada Jumat (22/3/2024) memveto draf resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang dirancang oleh AS, yang dianggap tidak secara tegas menuntut gencatan senjata di Gaza. Sebelas anggota DK PBB mendukung resolusi itu, tiga menolak dan satu lainnya abstain.

Draf tersebut "menyatakan pentingnya gencatan senjata segera dan berkelanjutan", tetapi tidak secara tegas menuntutnya. Rancangan itu juga "mendukung dengan tegas upaya diplomasi internasional yang sedang berlangsung" guna menjamin gencatan senjata yang memungkinkan pembebasan semua warga yang masih disandera.

Baca Juga

Selain itu, draf itu mengutuk "semua tindakan terorisme", termasuk serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023. Rusia mengkritik rancangan resolusi itu atas kegagalannya menuntut gencatan senjata secara tegas di Gaza.

Perwakilan Rusia di PBB mengatakan pada Kamis bahwa draf itu mengandung "semua distorsi masa lalu dan 'kecaman' sepihak yang tidak dapat diterima". Itu dinilai mewakili "penipuan standar Amerika".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement