REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dokter spesialis penyakit dalam RSUD Kota Tangerang dr Marcellinus Maharsidi mengatakan, meredakan asam lambung ketika puasa dapat dilakukan dengan cara berbaring dan meninggikan kepala menggunakan tumpukan bantal tanpa harus membatalkan puasa.
"Bisa juga melonggarkan pakaian agak tidak terlalu sesak. Selain itu, bisa juga dengan tidur menghadap ke kiri untuk mencegah lambung semakin naik ke kerongkongan," kata dr Marcellinus dalam keterangannya di Tangerang, Sabtu (22/3/2024).
Kemudian apabila saat buka puasa tiba, pastikan memilih menu buka puasa yang sehat seperti minum air putih dan makan kurma.
Saat mengonsumsi makanan berat, kunyah secara perlahan dan hindari mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, pedas, gorengan, dan bersantan.
Tidak hanya itu, dr Marcel juga berpesan agar tetap memperhatikan asupan makanan yang baik, memberi jeda 2-3 jam antara selesai makan ke waktu tidur.
"Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, bersoda, serta kandungn kafein. Segera periksa ke dokter apabila asam lambung semakin mengganggu aktivitas untuk mendapatkan penanganan yang tepat," katanya.
Sementara itu, penyebab asam lambung naik saat menjalani puasa adalah akibat kondisi perut yang kosong seharian, sedangkan perut tetap memproduksi asam.
Hal itulah yang menyebabkan asam lambung meningkat hingga terasa sesak, mual dan tidak enak di tenggorokan.
"Apabila penyakit asam lambung mulai terasa saat menjalani puasa, bisa diredakan tanpa harus membatalkan puasa," katanya.
Ia juga menuturkan terdapat dua tipe asam lambung, yaitu tipe fungsional yakni setelah melewati berbagai pemeriksaan tidak ditemukan kelainan yang signfikan.
Sedangkan tipe organik itu disebabkan seperti lambung iritasi, dan gerd. Di Indonesia rata-rata 70-80 persen yang dirasakan pada umumnya yakni asam lambung fungsional.