REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei teranyar Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bahwa ada empat rencana program kerja Prabowo-Gibran yang paling banyak disetujui atau didukung oleh publik. Untuk bisa melaksanakan program tersebut dengan mulus, Prabowo-Gibran dianggap perlu menambah kekuatan di parlemen.
Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa menjelaskan, program yang paling banyak disetujui publik adalah digitalisasi pemerintahan untuk mengurangi korupsi. Program tersebut didukung oleh 92,4 persen responden.
Kedua, 87,9 persen responden mendukung Prabowo-Gibran melanjutkan program hilirisasi sumber daya alam (SDA) agar Indonesia tidak lagi menjual bahan mentah ke luar negeri.
Ketiga, 80,1 persen responden setuju program makan siang dan susu gratis. Keempat, sebanyak 68,4 persen responden mendukung Prabowo-Gibran melanjutkan proyek pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ardian menyebut, keempat program tersebut merupakan daya tarik pasangan Prabowo-Gibran pasa masa kampanye. Keempat program tersebut otomatis berubah menjadi tanggung jawab atau harus dieksekusi oleh Prabowo-Gibran setelah mereka dilantik.
"Kemarin menjadi daya tarik, tapi sekarang menjadi pertanggungjawaban bagaimana Prabowo-Gibran bisa melakukan 4 program itu sehingga bisa sampai kepada masyarakat, apakah sesuai dengan janjinya atau tidak," kata Adrian.
Menurut dia, Prabowo-Gibran perlu menambah kekuatan di DPR untuk bisa melaksanakan keempat program tersebut. Sekarang, ujar dia, partai-partai pengusung Prabowo-Gibran yang lolos parlemen total raihan suaranya baru 43,18 persen.
Butuh tambahan partai pendukung agar kekuatan koalisi Prabowo-Gibran di parlemen menjadi mayoritas. Dengan kekuatan mayoritas di parlemen, maka Prabowo-Gibran bisa mengeksekusi program kerjanya tersebut dengan lancar.
"Agar pemerintahan Prabowo-Gibran kuat ke depan bisa menyukseskan semua yang menjadi tawaran programnya, kami menilai perlu dukungan partai tambahan yang mana bisa diambil dari berbagai partai yang lolos parliamentary threshold," ujar Adrian.
Survei LSI Denny JA ini dilakukan terhadap 1.200 responden, yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dalam rentang 1–15 Maret 2024.Toleransi kesalahan atau margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen.