Sabtu 23 Mar 2024 13:37 WIB

Indonesia dan Vietnam Jajaki Kerja Sama Agrikultur dan Akuakultur

Indonesia juga mendorong hilirisasi produk-produk berbasis sumber daya alam.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki melakukan kunjungan kerja ke Vietnam dalam upaya memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara khususnya terkait koperasi dan UKM serta produksi pangan.
Foto: dok Kemenkop UKM
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki melakukan kunjungan kerja ke Vietnam dalam upaya memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara khususnya terkait koperasi dan UKM serta produksi pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menjajaki kerja sama dengan Vietnam di sektor agrikultur dan akuakultur yang melibatkan koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Ini bertujuan memperkuat kedudukan posisi Indonesia dan Vietnam di ASEAN.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat melakukan audiensi dengan Province Chairman of PPC Ms Hyim Kdoh mengatakan, Indonesia dan Vietnam memiliki peranan penting di dalam sektor agrikultur dan akuakultur di ASEAN.

Baca Juga

“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan Vietnam guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan perikanan di kedua negara,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (23/3/2024).

Ia menjelaskan, ada beberapa peluang kerja sama yang akan dijajaki. Ini meliputi modernisasi ekosistem bisnis agrikultur dan akuakultur melalui digitalisasi, research and development untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk pertanian dan perikanan di pasar global, hingga Pengembangan model bisnis dan kemitraan rantai pasok perikanan dan pertanian di kawasan ASEAN.

Dirinya pun menyebutkan, kini komoditas yang sedang dikembangkan antara lain rumput laut, udang, sidat, sawit, kelapa, jahe merah, padi, buah-buahan, bambu, dan rotan. Sedangkan untuk di Vietnam di sektor akuakultur ada ikan baramundi, udang, dan lobster. Sementara pada agrikultur ada durian, mangga, dan nangka yang juga banyak ditanam di Indonesia.

“Kebijakan Pemerintah Indonesia saat ini adalah mendorong hilirisasi produk-produk berbasis sumber daya alam, termasuk komoditi agrikultur dan akuakultur. Ada beberapa komoditas unggulan di sektor agrikultur dan akuakultur yang dibudidayakan di kedua negara, hal ini menjadi baik untuk dikerjasamakan dan ditingkatkan kualitas produksinya,” jelas dia.

Lewat hilirisasi, kat Teten, maka akan menjadi platform untuk menghasilkan lapangan pekerjaan berkualitas yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan perkapita masyarakat. Ke depannya diharapkan tidak ada lagi kegiatan perikanan dan pertanian perorangan, kecil-kecil, tidak berskala ekonomi dan tidak terencang, semuanya harus berdasarkan desain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement