REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagaimana cara Nabi Ibrahim Alaihissalam menggapai cinta Allah SWT, dan siapa orang yang dapat pertolongan Allah SWT pada hari kiamat. Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad menjelaskan hal tersebut.
وَقِيلَ لِإِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَام : لأى شئ اتخذك الله خليلا؟ قال بثلاثة أشياء: اخترت أمر الله تعالى على أمر غيره وما اهتممت بما تكفل الله لى وما تعشيت وما تغديت إلا مع الضيف
Dalam sebuah riwayat, Nabi Ibrahim Alaihissalam pernah ditanya seperti ini.
Seseorang bertanya kepada Nabi Ibrahim, "Apakah yang menyebabkan kamu dijadikan kekasih Allah?"
Nabi Ibrahim menjawab, "Yang menyebabkan demikian ada tiga perkara, yaitu saya lebih mengutamakan kepentingan Allah daripada yang lainnya. Saya tidak pernah khawatir terhadap yang telah ditentukan Allah. Saya tidak pernah makan malam atau siang kecuali bersama tamu."
Diterangkan juga bahwa Nabi Ibrahim Alaihissalam sering mengadakan perjalanan sejauh 1,5 kilometer sampai 3 kilometer. Tujuannya hanya untuk mencari orang yang bisa diajak makan bersama di rumahnya.
Golongan Orang yang Mendapat Pertolongan Allah Saat Kiamat
Dalam kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Nawawi al-Banteni juga dijelaskan orang-orang yang mendapat pertolongan Allah SWT pada hari kiamat.
وقال النبي صلى الله عليه وسلم : ثَلَاثَةُ نَفَرِيظِلُّهُمُ اللهُ تَحْتَ ظِلَّ عَرْشِهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْمُتَوَنِّى فِي الْمَكَارِهِ وَالْمَاشِي إِلَى الْمَسَاجِدِ فِي الظُّلْمِ وَمُطْعِمُ الْجَائِعِ.
Nabi Muhammad SAW bersabda...